REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau lokasi Rawayan atau jembatan gantung penghubung Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur. Jembatan ini membentang sepanjang 100 meter di atas Sungai Cilaki di Kampung Cipamalayan, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Jembatan ini adalah sumbangsih Vertival Rescue Indonesia untuk program 1.000 jembatan di Indonesia. Dengan panjang mencapai 100 meter, Rawayan ini adalah yang ke-19 dan akan ada lagi empat jembatan lainnya yang akan dibangun di atas Sungai Cilaki tersebut.
Deddy menilai jembatan ini menjadi sangat vital sebagai akses kegiatan masyarakat kedua kampung yang terpisahkan oleh sungai. Ia pun sempat menyeberangi jembatan yang konstruksinya terbuat dari bambu, besi, serta kabel baja tersebut. Aktivitas masyarakat menjadi terbantu dengan adanya jembatan ini, seperti kegiatan ekonomi dan pendidikan, meskipun dalam sekali jalan hanya dibolehkan tiga orang untuk melintasi jembatan ini.
"Ini kerja keras luar biasa dari tim Vertical Rescue Indonesia. Bahu membahu dengan masyarakat di sini," kata Deddy dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (28/3).
Selain itu, bagi anak sekolah masyarakat Desa Cimaragang jembatan ini sebagai akses mereka untuk berangkat ke sekolah. Karena akses ke sekolah di Desa Cimaragang jaraknya cukup jauh dibanding harus menyebrangi Sungai Cilaki ke Kecamatan Cisewu. Di Kecamatan Cisewu sendiri sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMA/SMK tak jauh jaraknya bagi warga Desa Cimaragang di Kecamatan Cidaun.
Untuk itu, Wagub berharap warga kedua desa bisa memelihara dengan baik jembatan ini. Ia menambahkan jembatan ini bisa mempermudah akses anak-anak bersekolah dan memperlancar pasokan pangan bagi warga.
"Konsep jembatan ini bahu-membahu dengan masyarakat setempat, supaya apa? Supaya bapak/ibu disini bisa merawat ini. Sekarang kenapa jembatan ini dipakai bambu? Sebab disini banyak bambu. Jadi kalau bambunya itu rusak tinggal diganti, jadi bisa bertahan lama. Insya Allah," harap pria yang akrab disapa Demiz.
Dalam program pembangunan 1.000 jembatan, Vertical Rescue Indonesia menargetkan bisa membangun 1.000 Rawayan di seluruh Indonesia. Rawayan ini akan bertambah karena Pemprov Jawa Barat pun tahun ini akan membangun sebanyak lebih kurang 600 Rawayan.
"Seribu jembatan dari Vertival Rescue, bisa setahun atau dua tahun. Yang penting mereka bisa membangun jembatan ini dan ini dana dari pemerintah, masyarakat, dan sebagainya," tutur Demiz.
"Kalau dari pemerintah (Pemprov Jabar) dianggarakan Rp 25 miliar untuk lebih kurang 600 (jembatan)," tambahnya.
Pada kesempatan ini, warga Desa Cikarang pun sempat meminta bantuan kepada Demiz agar bisa memperbaiki jalan desa yang kondisinya sangat buruk. Menjawab permintaan ini, Demiz mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk membangun atau memperbaiki jalan tersebut, karena kewenangan Pemerintah Kabupaten Garut. Namun, Demiz memberikan solusi warga untuk mengajukan permohonan bantuan tersebut kepada Pemkab Garut untuk diajukan kepada Pemerintah Provinsi.
"Pak Camat silahkan mengusulkan ke Kabupaten (Garut) ya, nanti kabupaten yang mengusulkan ke provinsi (Pemprov Jaw Barat). Sebab kalau provinsi langsung membuat jalan disini, bukan kewenangannya nanti ditangkap, masuk penjara. Karena menguntungkan pihak ketiga katanya, jadi harus ada prosedur yang menurut undang-undang itu harus kita lakukan," papar Demiz di hadapan puluhan warga.
Selain mencoba jembatan yang diberi nama Jembatan Silaturahim ini, Demiz juga berkesempatan menabur benih ikan di Sungai Cilaki. Sebanyak 8.300-an ekor ikan berbagi jenis disebar untuk melengkapi kebutuhan pangan warga di Kecamatan Cisewu dan Cidaun.