Senin 27 Mar 2017 04:40 WIB

Keluarga Minta Pembunuh Mahasiswi Dihukum Berat

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Keluarga RA (20) mahasiswi korban pembunuhan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman berat kepada pelaku pembunuhan.

"Keadilan harus ditegakkan, saya minta pelaku dihukum berat," kata kakek korban Sukarjinomo di rumah duka di Dusun Selokambang, Desa Tamantirto, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad.

RA (20), mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta ditemukan meninggal dunia di tepi saluran irigasi wilayah Dusun Kamal Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo DIY pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 21.00 WIB.

Menurut keluarga, jika hukuman yang dijatuhkan ke pelaku pembunuhan ringan, maka hal itu tidak dapat memberikan efek jera bagi pelaku, sehingga dikhawatirkan kejadian yang sama terulang lagi dengan korban lain.

"Sebelumnya saya tidak ada curiga sama sekali. Jumat (24/3) pagi cucu saya pamit katanya mau kuliah, tapi kok sampai Sabtu (25/3) malam tidak pulang, namun malam itu (Sabtu) keluarga dapat kabar kalau RA meninggal," katanya.

Korban kelahiran 25 Maret 1997 warga Selokambang Desa Selokambang itu dimakamkan pada Ahad (26/3). Informasi yang dihimpun kalau pelaku pembunuhan RA yang tidak lain kekasihnya telah ditangkap kepolisian Kulon Progo pada Ahad pagi.

Ketua RT 02 Dusun Selokambang Supadi mengatakan tidak menyangka RA atau tetangganya itu menjadi korban pembunuhan karena dia beserta warga selama ini mengenal korban sebagai pribadi pendiam, baik, dan suka berkegiatan di masyarakat.

"Kalau pelaku hanya diberikan hukuman satu atau dua tahun percuma. Makanya harus dihukum berat, paling tidak hukuman mati," katanya.

Menurut dia, RA dikenal sebagai wanita baik-baik yang selalu aktif di kegiatan-kegiatan masyarakat seperti dalam forum kepemudaan desa maupun di organisasi keagamaan sehingga hubungan sosial RA dengan warga setempat terjalin baik.

Ia mengatakan apalagi keluarga RA selama ini diketahui aktif mengurus masjid di kampung setempat, sementara ibu RA adalah seorang guru sekolah dasar (SD) di Bantul sehingga ini menunjukkan RA dari keluarga baik-baik.\

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement