Selasa 21 Mar 2017 12:37 WIB

Fadli Zon Mengaku Dicari-cari Kesalahannya karena Ikut Aksi Bela Islam

Rep: Ali Mansur/ Red: Angga Indrawan
Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Fadli Zon.
Foto: dpr
Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon membantah dirinya terlibat dalam kasus suap penghapusan pajak PT Eka Prima Ekspor Indonesia. Bahkan, dia mengaku tidak pernah memiliki urusan mengenai pajak. Fadli Zon justru menyebut dirinya tengah 'diserang' karena keikutsertaannya dalam aksi bela Islam.

“Tapi saya mendengar kabar, setelah saya dan saudara Fahri Hamzah menghadiri aksi 411 itu. Ada upaya mencari-cari kesalahan pajak. Tetapi saya tidak pernah ada urusan soal itu. Saya juga ikut tax amnesty. Jadi saya kira tidak ada urusan,” keluh Fadli, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (21/3).

Fadli Zon menyatakan, selama ini dia selalu rutin membayar pajak. Termasuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Sehingga dirinya mengklaim tidak ada lagi urusan dengan perpajakan. Bahkan tahun lalu, Fadli membayar pajak melalui eletronik. Namun, menurut Fadli dicantumkannya nama dia pada kasus tersebut merupakan bentuk serangan, karena dirinya ikut aksi bela Islam 411, tahun lalu.

Selain itu, Fadli juga menegaskan, dirinya tidak mengenal satu pun nama-nama dalam persidangan itu, termasuk ajudan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi Andreas Setiawan. Sehingga, mustahil dirinya terlibat dalam kasus tersebut.

“Kalau mau cari urusan pajak, carilah pajak-pajak yang besar yang kakap. Konglomerat segala macam itu, mereka bayar pajak tidak,” katanya.

Meski demikian, Fadli tidak ada niatan untuk mengadukan kepada pihak berwajib karena pencemaran nama baik. Dia juga yakin rekannya, Fahri Hamzah, yang namanya turut dicatut tidak terlibat masalah pajak tersebut. Dia berdalih, hal ini karena masalah politik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement