Senin 20 Mar 2017 09:00 WIB

4 Satwa Endemik Sulawesi dalam Pengawasan KSDA Sulut-Gorontalo

Anoa, salah satu hewan endemik Sulawesi
Anoa, salah satu hewan endemik Sulawesi

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Gorontalo memperketat pengawasan empat satwa yang populasinya mulai terancam.

"Jadi ada empat satwa yang saat ini menjadi perhatian serius, yaitu Anoa, Babirusa, Yaki, dan Maleo," kata Kepala BKSDA Sulut-Gorontalo Agustinus Rante Lembang di Manado, Senin (20/3).

Pengawasan satwa yang berasal dari kawasan itu, dia mengatakan, dilakukan apabila populasinya terus menurun bahkan terancam punah. Populasi satwa yang semakin meningkat, dia mengatakab, dapat juga menjadi indikator membaiknya tutupan kawasan hutan. "Jadi selain dilakukan patroli dalam kawasan, ada juga kegiatan pengawasan rutin yang dilakukan bersama dengan instansi terkait lainnya, seperti kepolisian di titik-titik tertentu," katanya.

Mantan Kepala BKSDA Provinsi Riau itu tidak merinci jelas banyaknya populasi empat satwa yang ada di kawasan lindung Sulawesi Utara dan Gorontalo itu.

Hanya saja, dia optimistis pengawasan dan patroli rutin yang dilakukan jajarannya akan berkontribusi positif terhadap peningkatan populasi satwa tersebut.

Salah satu ancaman yang memungkinkan terjadinya penurunan populasi adalah perburuan yang dilakukan masyarakat sekitar kawasan untuk alasan diperdagangkan atau dikonsumsi. "Karena itu kami berharap masyarakat membantu petugas meminimalisasi perdagangan satwa liar yang dilindungi sehingga populasinya tidak terancam bahkan punah. Empat satwa kunci ini adalah endemik Sulawesi," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement