REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra memperkirakan populasi rusa (cervus timorensis) tersisa 200 ekor. Kepala Balai TNRAW Ali Bahri mengatakan, jumlah satwa endemik itu berkurang akibat perburuan liar.
"Untuk mengantisipasi perburuan liar, kami melakukan patroli rutin di lokasi pengawasan satwa prioritas, patroli mandiri habitat satwa itu, dan sosialisasi perlindungan satwa liar," ujar Ali yang didampingi Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Benny E Purnama.
Menurut Ali, populasi rusa pernah mencapai 40 ribu ekor. Itu data sebelum satwa tersebut ke tempat lain sepanjang 2000-2002.
Ali mengungkapkan, pemburu liar menerobos ke kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai untuk mendapatkan daging rusa. Hasil buruan kemudian dikonsumsi untuk sehari-hari atau dijual di pasar umum.
"Memang pada beberapa puluh tahun lalu banyak dijumpai rusa (kijang)," kata Ali kepada Antara, Sabtu.