Kamis 09 Mar 2017 16:22 WIB

Cara Aparat TNI Tetap 'Happy' Kawal Raja Salman

Rep: Muthia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Pengguna jalan melintas di dekat baliho bergambar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud di kantor Polda Bali.
Foto: Antara
Pengguna jalan melintas di dekat baliho bergambar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud di kantor Polda Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Tim gabungan TNI dan Polri menjadi garda terdepan dalam pengamanan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud di Pulau Dewata. Raja besar dari Jazirah Arab ini menjadi kepala negara yang melakukan kunjungan terlama di Indonesia, yaitu dua pekan dengan rincian 1-3 Maret 2017 di Jakarta dan Bogor, serta 4-12 Maret di Bali.

Komandan Korem 163 Wira Satya, Kolonel Infanteri I Nyoman Cantiasa mengatakan pengamanan yang mereka lakukan untuk acara kunjungan kepala negara kali ini bahkan lebih lama dari pengamanan kunjungan Presiden RI, Joko Widodo. Raja Salman total berada di Bali selama sembilan hari, sehingga personel pengamanan perlu tetap waspada dan siaga dalam kondisi apapun.

"Pasukan harus tetap dikondisikan, baik itu pasukan utama atau cadangan. Mereka tak boleh jenuh, tak boleh bosan," kata Cantiasa dijumpai Republika di Nusa Dua, Kamis (9/3).

Salah satu cara untuk menjaga suasana hati pasukan yang siaga mengamankan areal kunjungan Raja Salman dan rombongannya adalah dengan rajin berolahraga, tetap humoris, atau sekadar mendengarkan musik saat beristirahat. Cantiasa misalnya, memastikan personelnya tetap siaga meski Raja Salman hingga hari keenam hanya menghabiskan waktu di dalam hotel.

Rombongan Raja Salman juga merasa keamanannya terjamin selama berada di Bali. Cantiasa mengatakan ini karena Bali memberlakukan prosedur tetap (protap) untuk kunjungan VVIP kepala negara. 

Belasan Kepala Negara, mulai dari Presiden Rusia, Amerika Serikat, hingga Cina pernah menginap untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013 di Bali. Mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan dan istrinya, Nancy Reagan juga pernah liburan romantis di Nusa Dua pada 1986.

"Pasukan pengamanan kita sudah berpengalaman. Protap tetap dipegang teguh," kata Cantiasa.

Raja Salman memperpanjang masa liburannya tiga hari lebih lama di Pulau Dewata hingga 12 Maret 2017. Apresiasi yang diberikannya untuk Bali mendapat sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement