REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan akan menyelesaikan isu teknis terkait Mass Rapid Transit (MRT). Awalnya desain rute MRT fase dua adalah Bundaran HI-Kampung Bandan, namun ada perubahan desain menjadi Bundaran HI-Ancol Timur. Sebab lahan milik PT. Kereta Api Indonesia tidak tersedia untuk pembangunan depo MRT Bundaran HI-Kampung Bandan.
"Nanti kita clearkan isu teknis terkait kontrak-mengontrak termasuk isu teknis mengenai MRT. Tapi prinsip perpanjangan (rute) itu ada maksud dan tujuannya," kata Sumarsono di Balai Kota, Rabu (8/3).
Sumarsono pun menghargai pendapat DPRD DKI Jakarta dalam rapat gabungan mengenai pendanaan proyek MRT fase satu dan dua, Senin (7/3). Meski permintaan biaya tambahan pembangunan MRT fase kedua Bundaran HI-Ancol Timur sebesar Rp.11,7 triliun dinilai terlalu besar.
Prinsipnya, Sumarsono mengatakan, pembangunan pasti mengeluarkan uang. Namun mengeluarkan uang bukan berarti membuang uang jika hal tersebut bermanfaat untuk rakyat dalam jangka pendek.
"Membangun MRT itu memang dimaksudkan untuk jangka pendek, (jangka) menengah, (jangka) panjang (dan) bermanfaat untuk rakyat. Hari ini ketika bangun rasanya banyak sekali uang yang kita keluarkan tapi kelak orang akan berterima kasih," ujarnya.
Sisi lain, pria yang akrab disapa Soni ini memiliki perspektif positif pembangunan MRT dan Light Rapid Transit (LRT) memiliki upaya jangka panjang untuk mengatasi persoalan kemacetan di Jakarta. Selain itu pembangunan MRT dan LRT ini sesuai dengan visi Jakarta baru dan menjadikan kota skala internasional yang baru.
"Saya kira perspektifnya kita ubah, jangan ambil sisi negatifnya tapi mengeluarkan (dana tambahan) untuk yang terbaik," katanya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta melakukan rapat gabungan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya Ancol mengenai pendanaan proyek MRT Jakarta fase satu dan dua.
Rapat gabungan ini dihadiri oleh Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar, Sekretaris DKI Jakarta Saefullah, Kepala Bappeda Tuty Kusumawati, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. C. PAul Tehusirajana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik di Ruang serbagunan DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/3).