Senin 06 Mar 2017 17:28 WIB

Lombok Punya Peluang Besar Gaet Investasi Pariwisata Saudi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Wisata Lombok
Foto: IndonesiaTravel
Wisata Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faisal mengatakan, Pulau Lombok memiliki potensi paling besar dalam menggaet investasi pariwisata dari Arab Saudi. Sebelumnya, dalam 11 poin kesepakatan Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi disebutkan salah satunya ialah investasi di bidang pariwisata.

"Saya kira, Lombok sangat berpeluang tarik investasi Saudi dibandingkan daerah lain. Pulau Lombok jauh lebih siap dari segala lini," ujar dia kepada Republika di Mataram, Senin (6/3). Ia menjelaskan, Pulau Lombok sudah memiliki sejumlah hal yang bisa menarik minat investasi Arab Saudi, seperti infrastruktur jalan, bandara dengan taraf internasional, dan juga konsep wisata halalnya.

Baca juga: PHRI NTB Ungkap Dampak Besar Kunjungan Raja Salman bagi Lombok

 

Dalam pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, ia katakan, dari total sekitar 1.200 hektar, 300 hektar dialokasikan untuk kawasan moslem friendly. "Kawasan seperti halal tourism ini yang disenangi investor Arab Saudi dan ada di Lombok," lanjut Hadi.

Dia optimistis jika rencana pembangunan KEK Mandalika bisa tersambung dengan klaster ramah wisatawan, maka invetor Arab Saudi akan semakin menaruh minat menanamkan modalnya di sana. Ia menilai, berbeda dengan rencana investasi perusahaan asal Dubai Emaar Properties, beberapa tahun lalu jika dibandingkan dengan Kerajaan Arab Saudi.

Hadi menilai, saat itu yang tertarik merupakan pengusaha, sedangkan kini ialah pemerintah Arab Saudi. "Bedanya saat Dubai datang yang datang adalah pengusaha, kalau ini political will pemerintah Arab Saudi dengan pemerintah Indonesia. Saya optimistis investasi Arab Saudi bakal ada di Lombok," ungkap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement