REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Rumah tangga menjadi kunci penting dalam ketahanan pangan. Tim Penggerak (TP) PKK Sulawesi Tenggara berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program gerakan nasional tanam cabai di Sultra. Ketua TP PKK Sultra, Tina Nur Alam, saat berikan sambutan pada pencanangan tanam cabai, Kamis (2/3) mengatakan TP PKK Sultra telah menandatangani MoU dengan kepala BPTP Sultra serta MoU dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra.
"Muara dari kerja sama itu adalah mewujudkan ketahanan pangan keluarga melalui gerakan Tanam Cabai di lahan pekarangan. Untuk itu, kelanjutan MoU tersebut, PKK dipercaya untuk membagikan dan mendistribusikan bibit cabai siap tanam kepada 17 kabupaten kota se-Sultra," kata Tina Nur Alam.
Ia mengatakan, bibit cabai tersebut disiapkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sultra dan saat ini sudah siap didistribusikan kepada kabupaten kota yang siap melakukan penanaman. Menurut Tina, satu program prioritas PKK adalah pemanfaatan pekarangan (hatinya PKK) yang merupakan program unggulan dalam mendukung ketahanan pangan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga.
"Program ini merupakan jawaban akan kebutuhan terhadap sumber daya pangan yang terus meningkat, sementara ketersediaan lahan semakin terbatas," katanya.
Sehingga keberadaan lahan pekarangan sesempit apapun kata Tina, dapat memberikan hasil yang positif, apabila dimanfaatkan secara tepat dan optimal. "Disinilah peran PKK yang memiliki struktur hingga di tingkat desa, sebagai salah satu kekuatan yang dipandang dapat menyukseskan keberhasilan pembangunan daerah," katanya.
Terpisah, BPTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan 25 ribu bibit cabai, untuk menyukseskan program gerakan tanam cabai dalam meningkatkan produksi cabai lokal di daerah itu. "Bibit cabai berkualitas ini sebagai tindaklanjut kerja sama BPTP dengan PKK dalam meningkatkan animo masyarakat menanam cabai," kata Kepala BPTP Provinsi Kepulauan Babel Wahyu Wibawa.
Ia menjelaskan sebanyak 25 ribu bibit cabai itu akan disalurkan kepada masyarakat di Pulau Belitung sebanyak 5.000 bibit dan Pulau Bangka 20 ribu bibit cabai. Ia mengatakan bantuan bibit cabai ini akan disalurkan kepada ibu rumah tangga, agar mereka bisa memanfaatkan pekarangan rumah ditanami cabai dan sayur mayur lokal lainnya.
"Kami optimistis melalui program ini dapat meningkatkan hasil cabai lokal, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah," ujarnya.
Selain itu, kata dia program gerakan menanam cabai ini juga dapat mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk memenuhi kebutuhan cabai dan sayur mayur, pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.
"Kami siap mendukung program ini dengan menyediakan bibit sayur mayur dan buah-buahan lokal unggul, agar hasil yang diperoleh masyarakat memuaskan atau lebih banyak dibandingkan bibit tanaman yang diperoleh dari alam," katanya.