Senin 20 Feb 2017 17:45 WIB

Ahok Kunjungi Daerah Banjir, Ini yang Dikatakannya

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi korban banjir Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur, Senin (20/2).
Foto: Republika/Noer Qomariah
Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi korban banjir Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur, Senin (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninjau kawasan RT 001 RW 012 Kelurahan Bukit Duri Kecamatan Tebet Jakarta Selatan. Kunjungan tersebut dilakukan pada Senin (20/2).

Lokasi tersebut adalah lokasi bekas banjir. Ahok berbincang-bincang kepada warga yang memiliki rumah di dekat Sungai Ciliwung. Ahok memastikan akan membongkar rumah-rumah yang berada di sekitar Sungai Ciliwung. Ia juga memohon maaf karena warga harus dipindahkan.

"Ini pasti kita bongkar tinggal tunggu rusun saja. Tapi musti mikirin ke mana harus dipindahkan," ujar Ahok di lokasi, Senin (20/2).

Warga RT 001 RW 012, Rantiyah (62 tahun) mengatakan rumahnya kebanjiran pada Rabu (15/2) sore WIB setinggi dua meter. Namun banjir tersebut segera surut pada Kamis (16/2) pagi WIB.

Kemudian, rumah Rantiyah terkena banjir lagi pada Senin (20/2). Banjir tersebut sekitar 80 cm dan berasal dari limpahan Sungai Ciliwung. Ia menyatakan bersedia untuk pindah asal diberikan ganti rugi. "Kalau dibeli bersedia. Di sini nggak pakai sertifikat, cuma PBB," ujar Rantiyah.

Selain itu, Ida (49 tahun) mengatakan ia tidak memiliki sertifikat karena merupakan tanah sungai. "Kalau rata saya mau ikutan saja. Belum ada pemberitahuan proyek normalisasi," kata Ida.

Ahok juga mengunjungi korban banjir Kelurahan Cipinang Melayu di hari yang sama. Republika.co.id, sempat berbincang dengan satu orang korban pengungsian di Masjid Raya Universitas Borobudur.

Seorang warga RT 03 RW 04, Pujiah (24 tahun) mengatakan ia sudah berada di tempat pengungsian sejak Ahad (19/2 pukul 17.00 WIB.  "Pas keluar rumah jam 09.00 WIB pagi, banjirnya sudah sedengkul," kata Pujiah di Masjid Borobudur.

Ia mengungsi bersama dengan suaminya dan atas inisiatif sendiri. Sebelum mengungsi ke masjid, Pujiah sempat menyelamatkan surat berharganya, seperti Surat Nikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement