Rabu 15 Feb 2017 14:11 WIB

Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Jayapura Rendah

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe bersama istri Yulce Enembe menunjukkan jari sebagai tanda telah mencoblos di TPS 23 Jayapura Selatan, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Indrayadi
Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe bersama istri Yulce Enembe menunjukkan jari sebagai tanda telah mencoblos di TPS 23 Jayapura Selatan, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Gubernur Papua Lukas Enembe menilai partisipasi pemilih pada pilkada 2017 di Kota Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua rendah akibat tidak maksimalnya kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Dari pantauan lapangan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) diketahui dari total jumlah Data Pemilih Tetap (DPT), tidak sampai 60 persen yang menggunakan hak suaranya. Lukas Enembe yang mencoblos di TPS 23 menilai masyarakat pemilik hak suara banyak yang belum mengetahui mekanisme pilkada yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon.
 
"Saya pikir KPU belum maksimal melakukan sosialisasi, mungkin waktu kurang atau di kota ini terlalu banyak masalah. Mungkin juga karena cuma ada satu calon, kalau empat sampai lima calon mungkin banyak yang pilih," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Papua TEA Hery Dosinanen, yang menganggap KPU gagal dalam mengolah DPT sehingga banyak wargat yang tidak menerima undangan untuk mencoblos. "Pilkada di kota sedang berjalan dan landai-landai saja, sayangnya banyak masyarakat yang tidak mendapat undangan mencoblos," katanya.

 
Sebagai contoh, dari pantauan lapangan di dua TPS, yaitu di TPS 6 dari 398 DPT, hanya 228 orang yang menggunakan hak pilihnya. Kemudian di TPS 7 hanya 225 suara sah yang masuk dan tiga suara dianggap tidak sah, sementara jumlah DPT 368 jiwa.
 
Pilkada Kota Jayapura dilakukan di 629 TPS dan dengan jumlah DPT 308.775, serta hanya terdapat satu pasang calon yang mengikuti Pilkada, yaitu Benhur Tommy Mano dan H Rustan Saruh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement