Rabu 15 Feb 2017 13:38 WIB

Dari Rutan KPK, Sanusi Doakan Jakarta Lebih Baik

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Angga Indrawan
Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi menunjukkan tanda tinta pada tiga jarinya seusai menggunakan hak pilih di TPS 19, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi menunjukkan tanda tinta pada tiga jarinya seusai menggunakan hak pilih di TPS 19, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota DPRD DKI Jakarta yang menjadi tersangka kasus raperda zonasi wilayah laut dan raperda rencana tata ruang kawasan di Jakarta Utara, Mohammad Sanusi ikut mencoblos pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, di rutan KPK, Kuningan, Jaksel, Rabu (15/2).

Usai menggunakan hak pilihnya, dia sedikit mengutarakan harapannya terhadap gubernur terpilih nanti. Dia berharap, di tangan gubernur baru nanti, Jakarta dapat menjadi ibu kota yang lebih baik dari sebelumnya. "Ya semoga Jakarta dapat menjadi lebih baik," tutur dia saat hendak masuk ke mobil tahanan KPK.

Selain itu, di waktu pencoblosan, Sanusi tampak masih setia dengan parpol yang membesarkannya, Gerindra. Usai mencoblos, dia mencelupkan tiga jarinya ke tinta ungu lalu ditunjukan kepada awak media. Sembari berjalan, ia berceloteh, "Yang penting bukan dua," ujarnya.

Sebanyak tujuh tahanan KPK memberikan hak suaranya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 di teras rutan KPK, gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2). Tujuh tahanan ini tiba di gedung lama KPK pada sekitar pukul 10.30 WIB.

Tahanan yang memilih itu tetap mengenakan seragam tahanan KPK berwarna oranye. Tujuh orang itu adalah Andi 'Choel' Mallarangeng, Mohammad Sanusi, Muhammad Adami Okta, Fahmi Dharmaswansyah, Andi Taufan Tiro, Basuki Hariman dan Rajesh Rajamohan Nair.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Setiabudi, Ahmad Suprayogi menuturkan, ketujuh tahanan tersebut memilih dengan menggunakan formulir A5. Formulir ini digunakan untuk mencoblos di TPS yang berbeda. Berdasarkan koordinasi pihaknya dengan KPK, tahanan yang mencoblos untuk Pilgub DKI ini memang berjumlah tujuh orang. 

"Surat suara dari sini kemudian dibawa ke TPS 19 di kelurahan Karet untuk dilakukan penghitungan, karena pemungutan suara di KPK ini memang hasilnya nanti digabung dengan yang di sana (TPS 19)," tutur dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement