REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Cagub Agus Harimurti Yudhoyono dan Cawagub Sylviana Murni terlibat debat sengit dengan pasangan Cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Cawagub Djarot Saiful Hidayat, dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, Jumat (10/2).
Debat diawali saat sesi tanya jawab antar pasangan calon (Paslon). Cawagub nomor urut satu Sylviana Murni kemudian bertanya terkait kekerasan verbal yang dilakukan Ahok terhadap seorang perempuan, yang dianggap telah menyelewengkan dana kartu jakarta pintar (KJP). Mendapat pertanyaan itu, Ahok pun menilai pasangan Cagub-Cawagub nomor urut satu telah memfitnah.
Mendapat jawaban dari Ahok, Agus Harimurti Yudhoyono mengungkit-ungkit kekerasan verbal yang dilakukan oleh Ahok terhadap Ibu muda dari Koja, Yusri Isnaeni (32). Ahok pernah menyebut Yusri dengan sebutan maling karena mencairkan dana KJP, dan videonya sempat viral di media sosial.
Agus mengungkit masalah tersebut karena ragu, seorang peminpin bisa melindungi perempuan, padahala dirinya mempertontonkan kekerasan kepada perempuan. Apalagi, kekerasan tersebut diupload di media sosial sehingga bisa dilihat oleh publik.
"Kekerasan verbal lebih sakit daripada kekerasn fisik. Apalagi dipertontonkan kepada publik. Bagaimana bisa melindungi perempuan kalau sendirinya melakukan kekerasan verbal kepada perempuan," kata Agus saat debat kandidat ketiga di Hotel Bidakara, Jumat (10/2).
Ahok sebenarnya menganggap tuduhan kepadanya terkait kekerasan verbal itu adalah fitnah. Bahkan menurutnya, itu merupakan sesuatu yang dibesar-besarkan karena pasangan Agus-Sylvi tidak mempunyai program yang bagus.
Namun begitu, Agus langsung menyangkal pernyataan Ahok yang menyatakan kekerasan verbal tersebut adalah fitnah. "Pak Basuki berbicara kita fitnah? Itu viral ada di mana-mana, bapak mempertontonkan kekerasan verbal terhadap perempuan yang harusnya bapak hargai," ucap Agus.
"Bapak tidak ingat kekerasan verbal lebih menyakitkan daripada fisik. Bayangkan terjadi kepada bapak, atau keluarga,'' tegasnya.