Jumat 10 Feb 2017 23:32 WIB

'Kriminalisasi Ulama' Dinilai Pengaruhi Hubungan Ulama dengan Umara

Setop kriminalisasi ulama (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Setop kriminalisasi ulama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Nasional Alumni Dakwah Kampus (Kornas ADK) , Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Islam Jakarta, serta Majelis Ta’lim Pecinta Ulama mengingkatkan kriminalisasi ulama akan berpengaruh buruk terhadap hubungan baik antara ulama dan umara (pemerintah). Karena itu, mereka menilai risiko dari kriminalisasi ulama akan merusak kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah.

"Dengan adanya kriminalisasi ulama, justru wajah umara malah akan seperti antiumat Islam," kata Salahudin Yuswa, Humas Kornas ADK dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/2).

Salahudin mengingatkan ulama adalah bagian terpenting dari umat Isla. "Melukai ulama sama saja melukai umat Islam," ucap dia.

Kornas ADK pun menyampaikan tuntutan kepada pemerintah, terkait kriminalisasi ulama dan status terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Ulama merupakan tokoh yang sangat sentral bagi Umat Islam, maka setop kriminalisasi ulama dalam bentuk apa pun karena ini akan mencederai dan melukai Umat Islam Indonesia," kata dia.

Ia juga meminta hukum ditegakkan seadil-adilnya dan pemerintah segera memenjarakan Ahok yang dinilai sudah jelas bersalah dalam kasus penodaan agama. "Penjarakan Ahok sekarang Juga. Jangan sampai semakin banyak hati masyarakat yang tersakiti atas tontonan ketidakadilan yang terjadi di negeri ini," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement