REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polres Sampang, Jawa Timur, akhirnya berhasil mengevakuasi santri yang terserang demam berdarah dengue (DBD) dan terjebak banjir di asrama pesantren.
"Saat ini santri yang menderita DBD itu telah berada di RSUD Sampang," kata Kasat Binmas AKP Heri Darsono, Jumat.
Santri yang menderita DBD itu bernama Lailatul Chomariyah (14) dari Pondok pesantren Putri Al-Chotijah di Jalan Mawar, Sampang.
Laila dievakuasi petugas dari asrama pondoknya dengan menggunakan perahu karet milik Sabhara Polres Sampang.
"Kami mengetahui adanya santri yang menderita DBD dan terjebak banjir itu, berdasarkan informasi masyarakat yang disampaikan ke posko penanggulangan banjir," katanya.
Atas informasi itu, Polres Sampang langsung berkoordinasi dengan tim BPBD dan Kodim Sampang.
"Saat ini yang bersangkutan sudah mendapatkan pelayanan medis, dan kami berdoa bisa tertolong, karena saat dievakuasi kondisinya sudah parah," terang Heri Darsono.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Firman Pria Abadi mengatakan, penyakit DBD merupakan salah satu jenis penyakit yang berpotensi terjadi saat dan pascabanjir. Selain DBD, jenis penyakit lainnya yang juga perlu diwaspadai masyarakat ialah diare dan gatal-gatal.
"Sebab airnya kan keruh. Makanya, masyarakat perlu hati-hati," ucap Firman.
Banjir yang melanda Kota Sampang kali ini akibat luapan Sungai Kalikamuning, menyusul hujan deras yang melanda wilayah utara Sampang selama dua hari berturut-turut.
Banjir kali ini merendam sebanyak 12 desa/kelurahan di Kota Sampang. Satu orang meninggal dunia terseret banjir.