Selasa 07 Feb 2017 16:13 WIB

Aktivitas di Rumah Lembang Normal Pascainfo Aksi GP Ansor

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Angga Indrawan
Pedagang menjajakkan atribut kampanye pasangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (19/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pedagang menjajakkan atribut kampanye pasangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Selatan hari ini berencana menggelar aksi unjuk rasa di posko pemenangan Ahok-Djarot (Rumah Lembang) yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Namun, berdasarkan pantauan di lokasi hingga pukul 15.00 WIB, tidak tampak tanda-tanda aksi tersebut bakal digelar oleh organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Salah seorang pedagang makanan yang berjualan di depan Rumah Lembang, Rajimin (56 tahun), mengaku sudah mendengar adanya rencana aksi demonstrasi oleh GP Ansor Jakarta Selatan. "Saya dengar memang ada yang mau demo (unjuk rasa) di sini. Tapi tidak tahu juga, jadi apa enggak nih," ujar pria itu.

Hingga berita ini ditulis, aktivitas di sekitar Rumah Lembang masih berjalan normal. Sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan itu tampak sibuk melayani para pembeli yang datang. Sementara, beberapa pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut dua Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), telihat berlalu-lalang di lokasi. Mereka umumnya mengenakan baju kemeja kotak-kotak.

Sebelumnya, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Jakarta Selatan Sulton Mu'minah sempat merilis surat berisi pemberitahuan tentang aksi demonstrasi yang akan digelar organisasinya di Rumah Lembang. Dalam surat bernomor 011/PC/PAGRL/II/2017 itu disebutkan, sekira 500 orang anggota GP Ansor bakal mendatangi posko pemenangan Ahok-Djarot tersebut, Selasa (7/2) sore.

Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk kekecewaan mereka atas ucapan Ahok yang dinilai melecehkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu. Ucapan tidak pantas itu dilontarkan Ahok kepada sang kiai tatkala menjalani sidang kasus dugaan penodaan agama di aula Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa (31/1) pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement