Selasa 31 Jan 2017 19:46 WIB

Agus Jawab Keraguan Djarot Soal Program Rp 1 Miliar per RW

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
 Cagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkampanye dan menemui para habib dan ulama di Bukit Duri, Jakarta, Selasa (31/1)
Foto: Republika/Prayogi
Cagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berkampanye dan menemui para habib dan ulama di Bukit Duri, Jakarta, Selasa (31/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono mengaku bingung dengan sikap Djarot Saiful Hidayat yang mempertanyakan sumber dana program RP 1 M per RW. Padahal menurutnya sudah berkali-kali dijelaskan, program tersebut nantinya akan memggunakan APBD DKI Jakarta.

"Saya bingung kok beliau (Djarot) gak bisa menghitung begitu. Ya tentu (program Rp 1 miliar per RW) dari APBD dan APBD kita (DKI Jakarta) 70 triliun," kata Agus seusai menghadiri acara Jakarta Young Voters Festival di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Selasa (31/1).

Agus menjelaskan, keberadaan RW di DKI Jakarta hanya sebanyak 2700 lebih. Artinya, jika program Rp 1 Miliar per RW per tahun dijalankan, hanya akan menghabiskan Rp 2,7 triliunan setiap tahunnya. Sementara, APBD DKI sebesar Rp 70 Triliun.

"RW kita (DKI Jakarta) itu jumlahnya ada 2700an, dikali Rp 1 miliar itu totalitasnya setahun itu Rp 2,7 triliun kurang lebih. APBD kita Rp 70 triliun, sehingga dari angka Rp 70 triliun itu, tidak ada artinya ketika kita tujuannya untuk membangun dan memberdayakan serta mengembangkan komunitas RT/RW," jelasnya.

Agus kemudian berharap, penjelasan tersebuy bisa menjawab keraguan Djarot. Terlebih menurutnya, program tersebut sangat dibutuhkan warga. Harapan tersebut menurutnya perlu menjadi perhayian demi memajukan Jakarta.

"Mudah-mudahan dengan penjelasan singkat ini Pak Djarot lebih memahami situasinya bahwa program ini sangat dibutuhkan dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Djarot menyebut program Rp 1 miliar per RW per tahun dapat menimbulkan kekacauan bila pembagiannya tidak merata. Dia juga mempertanyakan sumber dana program tersebut.

"Wah bisa geger itu kalau pembagiannya nggak adil. Untuk program itu kan uangnya nanti sekitar Rp 2,75 triliun. Itu duite sopo?" tanya Djarot saat berkampanye di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (31/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement