REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengklaim kasus antraks di DI Yogyakarya sudah teratasi oleh seluruh pihak terkait. Antraks di seluruh Yogyakarta sudah teratasi secara terintegrasi.
"Ini perlu dukungan seluruh masyarakat," kata dia dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (30/1). Menkes menjelaskan, antraks ditularkan salah satunya melalui hewan pemakan rumput.
Penularan ke manusia berasal dari konsumsi daging yang tertular antraks. "Obat ada di seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Yogyakarta. Vaksin untuk manusia tidak ada, adanya untuk hewan," katanya.
Baca juga: Virus Antraks Bisa Bertahan Sampai 70 Tahun
Ia merinci, tempat tinggal yang paling berisiko tertular yakni yang terdekat dengan peternakan atau pemotongan hewan herbivora. Sementara di Kulonprogo, DI Yogyakarta terjadi sejak akhir 2016. Saat ini petugas tengah melakukan pemeriksaan laboraturium terhadap satu pasien meninggal yang diduga terkena antraks miningitis pada 29 Desember lalu. Pasien tersebut menunjukkan demam, muntah, sakit perut dan kejang.
Nila mengatakan, sejak mencuatnya kasus antraks, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya. Seperti, penanganan, pemeriksaan, sosialisasi, notifikasi pada Dinkes Kabupaten Purworejo dan Yogyakarta, serta penyegaran di seluruh Puskesmas.
Bahkan, Nila mengatakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan telah melakukan penyemprotan di tempat pemotongan dan penguburan ternak dan kotoran. Kementan juga melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk pencegahan antraks.