REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Meninggalnya dua peserta Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) masih menyisakan tanda tanya. Guna mencegah kejadian serupa, Rektorat UII memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan mahasiswa yang bersifat di luar kampus.
"Semua kegiatan outdoor mahasiswa UII kami hentikan untuk sementara. Sampai ada hasil evaluasi dari kegiatan ini (The Great Camping Mapala UII)," ujar Wakil Rektor III UII, Abdul Jamil saat ditemui di Ruang Sidang Rektorat kampus setempat, Senin (23/1).
Menurutnya, hingga saat ini tim internal kampus masih melakukan penyelidikan terkait kegiatan tersebut. Bahkan panitia acara pun sudah dipanggil untuk ditanyai sejumlah keterangan. Abdul Jamil menjamin, investigasi akan berjalan secara objektif.
Jika ke depannya ditemukan sejumlah pelanggaran yang menabrak prosedur kegiatan kampus, rektorat akan memberikan sanksi yang setimpal pada para pelanggar. "Paling berat bisa kami keluarkan dengan tidak hormat," katanya.
Sementara itu, terkait laporan dugaan kekerasan yang telah dilayangkan ke Polres Karanganyar oleh keluarga Syaits Asyam, ia menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Bahkan rektorat sangat menghormati sikap keluarga almarhum Asyam.
Pasalnya mengajukan laporan atas dugaan kekerasan merupakan hak bagi bagi setiap warga negara yang merasa didzalimi. Sementara itu, Rektor UII, Harsoyo mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian dua mahasiswanya.
Ia menyampaikan, UII akan melakukan penyelidikan mendalam selama satu pekan ke depan. Menurut Harsoyo, pada dasarnya proses perizinan The Great Camping Mapala UII sudah memenuhi prosedur. "Namun jika pada pelaksanaannya ada penyimpangan, hal tersebut saat ini masih kami pelajari," ujar Harsoyo.