Kamis 19 Jan 2017 14:31 WIB

Hindari Penjarahan, Pasar Senen Dijaga Lebih Ketat

 Suasana kebakaran bangunan Blok I dan Blok II yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (19/1).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana kebakaran bangunan Blok I dan Blok II yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta petugas yang ada di lapangan agar menjaga keamanan di area sekitar lokasi kebakaran Pasar Senen Blok I dan Blok II, Jakarta Pusat.

"Saya sudah minta aparat keamanan yang ada di lapangan supaya meningkatkan keamanan di sekitar area lokasi kebakaran," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/1). Menurut pria yang lebih sering dipanggil Soni sehari-hari itu, peningkatan keamanan di sekitar area lokasi kebakaran tersebut harus dilakukan untuk menghindari terjadinya tindak kriminal.

"Jangan sampai ada penjarahan atau tindak kejahatan lainnya. Maka, keamanan di sekitar area lokasi kebakaran itu harus ditingkatkan. Jangan sampai ada yang lengah," ujar Soni.

Lebih lanjut, dia menuturkan upaya pemadaman kebakaran masih terus berlangsung sampai dengan Kamis siang. Namun, hembusan angin yang terlalu kencang membuat api sulit dipadamkan.

"Memang apinya itu sampai sekarang masih belum padam seluruhnya. Hembusan angin membuat api itu terus menyala. Jadi, belum tuntas 100 persen. Tapi kami terus padamkan," tutur Soni.

Sementara itu, dia mengungkapkan penyebab pasti kebakaran pasar tersebut masih belum diketahui hingga saat ini. Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan secara lebih rinci.

"Dugaan sementara memang disebabkan oleh korsleting listrik. Tapi itu masih laporan sementara. Maka, kami harus lakukan penyelidikan dan identifikasi lebih lanjut lagi," ungkap Soni.

Sekitar pukul 04.30 WIB, api telah membakar Pasar Senen Blok I dan Blok II. Sampai dengan Kamis siang, proses pemadaman masih terus berlangsung. Sebanyak 57 mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement