REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Surya Senjaya mengatakan tantangan berat dihadapi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Salah satunya, pada 2019 mendatang, cakupan layanan PDAM harus 100 persen kepada seluruh warga Kota Bogor.
Tak hanya itu, kontinuitas juga harus sudah terpenuhi. Itu artinya sudah tidak ada lagi keluhan dari para pelanggannya yang rumah atau pemukimannya belum teraliri dengan baik. "Meskipun kejadian seperti itu hanya ada di beberapa titik lokasi saja, itu pun karena jaringan distribusinya masih menggunakan pipa lama yang diameternya masih kecil," kata Deni, Rabu (18/1).
Sebenarnya, lanjut Deni, pihaknya juga telah melakukan banyak program untuk para pelanggan. Hanya, sayangnya mereka dan masyarakat umumnya tidak banyak mengetahuinya. Ini terutama karena lokasi-lokasi sumber mata air, intake atau Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang kebanyakan berada di wilayah kabupaten (Bogor).
Namun demikian, ia juga mengakui besarnya perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kota Bogor dan DPRD yang berupa bantuan kucuran dana dari penyertaan modal pemerintah. "Harapannya tentu dengan anggaran besar yang dibutuhkan PDAM ini bisa terus mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Bogor dan DPRD. Selain kami juga terus selalu berkomunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," jelas Deni.
Dalam jangka pendek, PDAM akan menangani keluhan pelanggan. Keluhan yang paling sering adalah kebocoran dan pasokan air bersih yang tidak merata di semua zona. Salah satu upaya untuk menanggulangi keluhan di atas adalah dengan mengganti pipa lama dengan yang lebih besar.
Penggantian pipa-pipa lama yang dimensinya lebih kecil, kini sudah berjalan di beberapa zona. Salah satu zona yang sedang mengalami penggantian pipa adalah di kawasan Cimanggu atau di sepanjang Jalan Tentara Pelajar. Saat ini tengah dilakukan penggantian pipa.
"Itulah sebabnya mengapa aliran air ke para pelanggan menjadi tidak maksimal (kecil). Karena, sebenarnya air ada dan cukup untuk mengaliri para pelanggan. Tapi, karena pipanya kecil maka otomatis air yang mengalirnya juga jadi kecil," ujarnya.
Begitu pula untuk peningkatan infrastruktur lainnya, Deni menyebutkan bahwa pekerjaan pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) milik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor di Katulampa juga telah dilakukan. Diharapkan akhir 2017 ini sudah bisa selesai, sehingga awal 2018 mendatang sudah bisa beroperasi sepenuhnya.
Selain itu ada pula program dari sisi teknis lainnya, yaitu dimana kami juga akan membuat sub-sub reservoar di tahun 2017 ini. Sub reservoar ini bersifat portabel, karena tidak permanen seperti yang kita sudah dimiliki saat ini. Pembuatan reservoar portabel ini setelah kami melakukan studi banding dan belajar ke daerah lain.