REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo akan mengaktifkan kembali transportasi tradisional jenis "Kuda Bendi", sebagai alat transportasi pariwisata di kota itu.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Selasa, mengatakan, jumlahnya akan terbatas dan hanya melayani penumpang di seputaran Lapangan Taruna Remaja.
"Hanya untuk kebutuhan orang-orang yang ingin jalan-jalan mengelilingi kota dengan naik kuda bendi, bukan sebagai alat transportasi umum," ungkpanya.
Ia juga mengatakan, dihidupkannya kembali kuda bendi sebagai pengenalan kepada para wisata bahwa alat transportasi lokal itu pernah ada di Gorontalo.
Terkait kotoran kuda yang nanti akan timbul, hal tersebut dikatakannya tidak akan menjadi masalah. Pihaknya akan mencari solusi terbaik agar daerah itu tetap indah dan asri.
"Agar tidak mengotori tempat-tempat parkir atau jalan raya saat mereka menunggu penumpang," ujarnya.
Kuda bendi, diakui Marten, bukan hanya sekadar alat transportasi lokal, namun sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan di Gorontalo.
Jika itu dihidupkan, maka secara langsung akan mengembalikan kenangan masyarakat kelahiran tahun 1970 hingga 1980-an, karena alat transportasi itu sudah ada sejak tahun itu.
"Semoga ada dukungan dari masyarakat Kota Gorontalo agar program itu bisa berjalan dengan baik," tutupnya.