Ahad 08 Jan 2017 17:57 WIB

Orang Tua Heran Bagaimana Isna Naik Pesawat tanpa Terlacak

Rep: neni ridarineni/ Red: Ani Nursalikah
Jembatan Soekarno di Manado.
Foto: Ist
Jembatan Soekarno di Manado.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Keberadaaan Nur Ruwaida Isnaini, residen Obstetri dan Ginekologi (Obsgyn) Fakultas Kedokteran (FK) UGM/RSUP Dr Sardjito yang hilang sejak Rabu (4/1) terdeteksi dari ponsel baru Isna, panggilan akrabnya, di Manado.

"Ayah Isna, Nizal, mengatakan kepada saya Sabtu sore ada panggilan tak terjawab dari ponsel dengan nomor yang bukan nomor Isna, tetapi orang tuanya punya feeling itu missed call dari Isna. Ketika dilacak ternyata ada di Manado. Sabtu kemarin orang tuanya bersama intelijen langsung pergi ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta terbang ke Manado,’’ kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Trisno Heru Nugroho pada wartawan di Kantor Humas RSUP Dr Sardjito, Ahad sore (8/1).

Baca: Dokter Isna Akhirnya Ditemukan di Manado

Ahad pagi (8/1) sekitar pukul 08.30 WIB, orang tua Isna menemukan anaknya di dekat Jembatan Soekarno-Hatta di tepi pantai Pelabuhan Calaca, Kecamatan Menang, Manado.

"Alhamdulillah dalam waktu empat hari, Isna bisa ditemukan dalam keadaan selamat, meskipun masih dalam kondisi bingung  dan tidak tenang. Sekarang Isna didampingi kedua orang tuanya masih diamankan di Hotel Celebes Manado. Rencananya Senin pagi (9/1) akan kembali ke Jakarta," ujar Heru.

Baca: Dokter Isna akan Ditenangkan di Rumah Orangtuanya

Menurut pengakuan orang tuanya, mereka sempat heran karena semua penerbangan sudah dilacak tidak ada nama Isna atau nama lengkapnya. Padahal menurut pelacakan, Isna pergi dari Yogyakarta ke Semarang menggunakan jalan darat, lalu dari Semarang ke Jakarta menggunakan pesawat terbang.

Selanjutnya dari Jakarta ke Gorontalo juga menggunakan pesawat terbang. Lalu dari Gorontalo ke Manado menggunakan jalan darat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement