Kamis 05 Jan 2017 21:03 WIB

Sembilan Program Diklat Bahasa Kemenhan Raih Akreditasi A

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
Mayjend TNI Hartind Asrin memberikan kuliah umum di Swiss German University (SGU), BSD City, Tangerang Selatan.
Foto: SGU
Mayjend TNI Hartind Asrin memberikan kuliah umum di Swiss German University (SGU), BSD City, Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN-PNF) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) memberikan Akreditasi A untuk sejumlah program diklat bahasa yang dikelola Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemenhan). Kepala Badiklat Kemenhan, Mayjen Hartind Asrin mengatakan, program diklat yang mendapatkan Akreditasi A, yaitu Bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Korea, Mandarin, Arab, Jepang, Rusia, dan Indonesia. Pun dengan Kursus Dasar Manajemen Pertahanan serta Kursus Manajemen Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Tingkat Pertama. 

"Sembilan program diklat bahasa dapat Akreditasi A. Bahasa Inggris dapat Akreditasi A tahun 2014, bahasa Jepang dan Rusia mendapatkan Akreditasi A tahun 2016, dan sisanya Akreditasi A didapat tahun 2015," ujar Hartind di Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Kemenhan, Kamis (5/1). Hadir dalam acara tersebut, yaitu Menhan Ryamizard Ryacudu, Ketua BAN-PNF Boedi Darma Sidi, dan Kepala LAN Adi Suryanto.

Hartind melanjutkan, Badiklat Kemenhan juga mendapatkan akreditasi dari LAN, meliputi Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemenhan yang ditetapkan sebagai lembaga yang terakreditasi dalam penyelenggaraan diklat teknis administrasi umum tingkat III dan diklat teknis ahli golongan dari golongan II ke golongan III bagi PNS. Kemudian, diklat teknis administrasi umum Tk III dan diklat teknis alih golongan dari golongan II ke golongan III bagi PNS 

Berikutnya, Pusdiklat Tekfunghan Badiklat ditetapkan sebagai instansi pengakreditasi diklat teknis administrasi umum tingkat III dan diklat teknis alih golongan II ke golongan III bagi PNS serta diklat teknis pertahanan lainnya di lingkungan Kemenhan dan TNI.

Menurut Hartind, pemberian sertifikat akreditasi oleh BAN-PNF dan LAN merupakan bentuk jaminan kualitas terhadap penyelenggaraan diklat yang dilaksanakan Badiklat Kemenhan. Menurut dia, akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas kepalda publik yang dlakukan secara objektif, adil, transparan, dan komprehensif. "Penilaiannya dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan," ujarnya.

Hartin menyatakan, dengan hasil yang telah diraih tersebut, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi instansinya untuk berbuat lebih baik lagi. Sehingga keberadaan Badiklat Kemenhan tidak hanya diakui hanya oleh instansi Kemenhan dan TNI saja, tetapi juga diakui oleh instansi lain di dalam negeri bahkan oleh instansi internasional.

Menhan Ryamizard Ryacudu mengapresiasi, program pendidikan Badiklat Kemnhan yang telah menerima sertifikat akreditasi dari BAN-PNF dan LAN. Dia berharap agar program pendidikan tersebut dapat memenuhi standar mutu, efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang muktahir. Selain itu, lanjut dia, Badiklat Kemenhan sebagai lembaga pendidikan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pertahanan yang telah mampu menjadi salah satu pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat serta memberikan pembelajaran dengan jaminan kualitas yang bermutu.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement