Ahad 01 Jan 2017 17:53 WIB

20 Jenazah KM Zahro tidak Bisa Dikenali

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Petugas gabungan mengevakuasi korban yang terbakar di dalam kapal motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Ahad (1/1).
Foto: Antara
Petugas gabungan mengevakuasi korban yang terbakar di dalam kapal motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Ahad (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, peristiwa nahas yang menimpa kapal Zahro Ekspres di perairan Muara Angke tujuan Pulau Tidung telah menelan 23 korban jiwa. Namun 20 korban jiwa ini sudah tidak bisa lagi dikenali jenazahnya sehingga membutuhkan proses lagi untuk diidentifikasi.

"20 korban sudah tidak bisa lagi dikenali," ujar Kadis Tata Air Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Edi Rudiyanto, Ahad (1/1).

20 korban tidak bisa lagi dikenali karena gosong di seluruh tubuhnya. Sehingga menyulitkan untuk melakukan proses identifikasi dan harus menunggu identifikasi lanjut melalui gigi maupun tulang dari korban.

"Karena sudah gosong, nanti polisi yang akan mengidentifikasi kemungkinan dari gigi atau tulangnya untuk mengetahui identitasnya," jelas Edi.

Edi menuturkan korban jiwa saat ini berjumlah 23 orang. Dua korban dibawa ke rumah sakit Atmajaya, satu lagi dibawa ke rumah sakit RSCM, dan 20 orang lainnya dibawa ke rumah sakit Polri.

Sedangkan saat ditanyakan perihal penyebab kebakaran, menurutnya belum diketahui. Penyebab masih dalam proses pendalaman penyidik untuk mentahui api yang muncul dari mesin kapal tersebut. "Dalam pemeriksaan polisi, memang kejadian dari mesin kapal sendiri," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement