Kamis 29 Dec 2016 12:58 WIB

Kemensos Siap Dampingi Korban Selamat Pembunuhan Pulomas

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Korban selamat dalam kasus pembunuhan Pulomas Zanette Kalila (kedua kiri) menabur bunga di pusara makam kakaknya Dianita Gemma Dzalfayla yang menjadi korban tewas dalam kasus itu di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Korban selamat dalam kasus pembunuhan Pulomas Zanette Kalila (kedua kiri) menabur bunga di pusara makam kakaknya Dianita Gemma Dzalfayla yang menjadi korban tewas dalam kasus itu di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mengaku siap memberikan pendampingan kepada para korban selamat dalam kasus pembunuhan di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Kemensos siap memberikan pendampingan setelah rumah sakit selesai memberikan layanan kepada para korban.

"Kementerian sosial siap jikalau pascarumah sakit itu kemudian keluarga ini memberikan kesempatan kepada tim dukungan psycho sosial dari Kemsos," kata Khofifah di Jakarta, Kamis (29/12).

Khofifah mengatakan, para korban kasus pembunuhan tersebut saat ini telah ditangani oleh tim psycho sosial dari rumah sakit. Karena itu, tim dari Kemensos akan menunggu hasil dari penanganan tim rumah sakit.

"Seandainya nanti pascapelayanan di rumah sakit, inikan psyho sosial terapi ini rata-rata tiga bulan bisa melihat bagaimana trauma yang mendalam itu bisa tercover oleh proses yang kita lakukan. Di tim kemsos kita cukup punya tim yang bisa membantu itu tapi sekarang masih di dalam proses layanan rumah sakit," jelas Khofifah.

Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan yang terjadi di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur ini mengakibatkan tewasnya enam orang.

Keenam korban meninggal yakni Dodi Triono (59 tahun), Diona Arika Andra Putri (16 tahun), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun), Amel (9 tahun), Yanto dan Tasrok (40 tahun). Sementara korban selamat yakni Emi (41 tahun), Zanette Kalila Azaria (13 tahun), Santi (22 tahun), Fitriani (23 tahun) dan Windy (23 tahun).

Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengonfirmasi salah seorang pelaku penyekapan dinyatakan tewas setelah ditembak. "Ada dua pelaku yang tertangkap dan satu pelaku tewas karena kehabisan darah setelah ditembak karena melakukan perlawanan terhadap petugas saat diamankan di daerah Bekasi," kata Tito.

Tito menyebutkan bahwa pelaku yang tewas itu adalah Ramlan Butarbutar (RB). Menurut Kapolri, RB merupakan seorang pelaku pencurian yang dikenal dengan tindak kekerasan dan juga sudah lama diincar oleh polisi.

Menurut dia, modus pelaku yakni mengincar rumah-rumah pada hari libur. Sementara itu, satu pelaku lainnya, Erwin Situmorang (ES), dinyatakan masih dihidup dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Polisi pun masih mengejar dua pelaku lainnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement