Rabu 28 Dec 2016 17:58 WIB

Bencana 2016 di Indramayu Didominasi Banjir Rob

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Banjir (ilustrasi)
Foto: Dok: PKPU
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bencana yang terjadi sepanjang 2016 di Kabupaten Indramayu didominasi banjir, terutama banjir akibat gelombang air pasang laut atau yang dikenal dengan istilah rob. Warga pun diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menyebutkan, banjir rob telah menjadi langganan di sejumlah daerah. Di antaranya Desa Cemara, Kecamatan Losarang, Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur,  Desa Dadap dan Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, serta Desa Ujunggebang dan Tegal Taman, Kecamatan Sukra.

 

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Edi, saat ditemui di sela kegiatan bersih-bersih saluran dan permukiman di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rabu (28/12).

 

Banjir rob biasa menggenangi daerah pesisir setiap bulan purnama tiba. Lamanya genangan banjir akibat rob biasanya hanya dalam hitungan jam. Namun, sepanjang tahun ini, rob besar terjadi beberapa kali. Bahkan, di Desa Eretan Wetan, banjir rob menggenangi ribuan rumah warga dengan ketinggian hingga satu meter. "Sepanjang tahun ini, banjir rob besar sudah terjadi sekitar tiga sampai empat kali," terang Edi.

 

Edi menjelaskan, tercatat sebanyak 2.530 kepala keluarga di Desa Eretan Wetan dan Kulon terkena dampak akibat air pasang laut. Rumah mereka terendam banjir rob dengan ketinggian bervariasi.

 

Selain ketinggian rob, banjir di pemukiman nelayan juga dipengaruhi oleh kondisi saluran. Jika kondisi saluran dangkal dan dipenuhi sampah, maka banjir akan semakin parah. "Kesadaran masyarakat akan lingkungan sangat berperan mengurangi dampak banjir," tegas Edi.

 

Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Aep Surahman mengatakan, untuk mengatasi bencana banjir diperlukan kerjasama dari berbagai instansi. Dia pun mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. "Masyarakat harus memperhatikan lingkungannya, terutama menyangkut sampah, saluran air dan drainase," tutur Aep.

 

Sementara itu, dalam kegiatan bersih-bersih saluran dan permukiman di Desa Eretan Wetan, sebanyak 1.000 orang terlibat di dalamnya. Mereka berasal dari unsur masyarakat, TNI, Polri, PNS, dan pelaku usaha di wilayah Kabupaten Indramayu. Turut hadir Bupati Indramayu, Anna Sophanah, Dandim 0616, Letkol Benny Febrianto dan Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki.

 

Bupati Indramayu, Anna Sophanah, mengatakan, kegiatan bersih-bersih saluran itu harus terus dilanjutkan dan bisa mengubah budaya atau kebiasaan masyarakat setempat. Pasalnya, banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan dan mengabaikan kebersihan. "Kita harus belajar dari pengalaman setiap kali bencana rob datang, ternyata sulit surut karena salurannya banyak terhalang oleh sampah," tandas Anna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement