Selasa 27 Dec 2016 19:21 WIB

Sepanjang 2016, Ada 278 Kasus Kebakaran di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Kebakaran/ilustrasi
Foto: pixabay
Kebakaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sepanjang 2016 tercatat 278 kasus kebakaran terjadi di Depok. Dalam peristiwa kebakaran tersebut dilaporkan delapan orang tewas.

"Ada 278 kasus kebakaran sepanjang 2016, korbannya delapan orang tewas. Korsleting listrik dan tabung gas yang meledak menjadi penyebab terbanyak yang mengakibatkan kebakaran di Depok," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Kadis Damkar) Depok Yayan Arianto, Selasa (27/12).

Menurut Yayan, peristiwa kebakaran kebanyakan terjadi di pemukiman padat, di perumahan, kios dan toko di 11 kecamatan di Kota Depok. "Peristiwa kebakaran paling banyak terjadi di bulan Nopember 2016 yang mencapai 66 kasus kejadian dan yang terendah pada bulan September 2016 yakni 12 kasus kejadian" kata dia.

Diutarakan Yayan, faktor kelalaian masyarakat yang menyebabkan terjadinya kebakaran, seperti tabung gas elpiji yang bocor dan tak diketahui, sehingga saat menyalakan kompor menyambar gas hingga terjadi ledakan serta membakar rumah tersebut. Kemudian korsleting listrik akibat masyarakat seenaknya menyambung atau mengambil aliran listrik.

"Tak hanya mengambil aliran listrik saja tapi kabel instalasi dalam rumah yang kebanyakan sudah tua serta tak kuat menahan beban tegangan tinggi hingga membuat kebakaran dari atas plafon rumah juga salah satu penyebab terjadinya kebakaran," tutur Yayan.

Yayan berharap, kewaspadaan akan bahaya kebakaran harus diperhatikan masyarakat banyak, seperti jika mencium bau gas yang keluar di dapur rumah hendaknya perlu diwaspadai. Untuk jaringan aliran listrik tentunya masyarakat harus memperhatikan hal sepele seperti ada kabel carger yang masih tertepel atau tercolok dalam aliran listrik serta memadamkan sejumlah lampu yang tak terpakai. "Terlebih saat masyarakat itu ingin berpergian harus mengecek kompor gas dan aliran listrik," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement