Jumat 23 Dec 2016 17:19 WIB

Jokowi Ingin Pastikan Perayaan Natal dan Tahun Baru Aman

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait pengembangan sumber-sumber air di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait pengembangan sumber-sumber air di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo, lewat akun Twitter resminya pada Kamis (22/12), meminta aparat keamanan menindak tegas pihak-pihak yang mengganggu ibadah misa Natal umat Kristiani dan perayaan Tahun Baru 2016. Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, pernyataan Presiden itu tak ditujukan khusus untuk menyikapi sejumlah aksi intoleransi yang belakangan meningkat.

Presiden, Johan mengatakan, hanya ingin memastikan semua masyarakat dapat merayakan dua hari besar tersebut tanpa adanya gangguan.  "(Pernyataan Presiden) juga untuk mengantisipasi gangguan keamanan dimana ada kejadian-kejadian terorisme yang terjadi belakangan ini, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia," ujarnya, pada Republika.co.id, Jumat (23/12).

Pada Kamis (22/12) lalu, Jokowi telah menggelar rapat khusus untuk membahas persiapan jelang Natal dan Tahun Baru. Saat membuka rapat, Presiden meminta Polri lebih mewaspadai ancaman teror jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Saya minta Densus 88 dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme menjadi perhatian yang khusus," ujarnya.

Ia juga meminta TNI untuk membantu Polri dalam menjaga situasi keamanan agar bebas dari ancaman terorisme yang biasanya meningkat jelang Natal dan Tahun Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement