REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nicholas Sean Tjahaja Purnama putra dari terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku khawatir saat mengetahui ayahnya ditetapkan menjadi tersangka pada November lalu. Namun, lambat laun kekhawatirannya tersebut berkurang karena ia yakin ayahnya bisa mengatasi masalahnya.
"Khawatir sih, agak khawatir awal-awalnya, cuma bapak kan dia bisa sih mengatasinya," ungkap Nicholas di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kawasan Kalijodo, Sabtu (17/12).
Bahkan, sambung mahasiswa Fakultas Kedokteran itu, ayahnya yang merupakan mantan Bupati Belitung Timur sangatlah santai dan bersikap seperti tidak apa-apa. "Santai saja kalau di rumah, papa nggak terlalu kebawa masalahnya di rumah, masih biasa-biasa sih, saya percaya papa apa pun yang dilakukan," ucapnya.
Meskipun sejak kuliah tinggal terpisah, Nicholas mengaku masih berkomunikasi secara intens dengan ayahnya. Selama ini, ayahnya lebih sering menceritakan hal yang berbau hiburan dibanding politik.
"Bapak jarang sharing apa yang dia lakukan sih, jadi ngobrol tentang hal lain saja, kayak nonton film, santai sih. Enggak terlalu mikirin soal politik," ujarnya.
Nicholas pun enggan mengikuti jejak sang ayah menjadi politikus. "Enggak mau di politik mau jadi dokter saja," ucapnya.
Nicholas mengatakan menghadapi tuntutan hukum ayahnya, ia mendapat dukungan dari para temannya. "Mereka juga merasa bapak enggak bersalah, tetap dukung juga," tutur remaja penggemar olahraga wushu itu.