REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Perempuan untuk Indonesia Sehat atau KPIS yang diinisasi oleh perempuan KAMMI menurunkan satu tim bencana ke Pidie Jaya, Aceh. Direktur Utama KPIS, Ni Nyoman Indira mengatakan bersama relawan dari Perempuan Aceh langsung turun untuk membantu para korban.
“Kami melakukan pengobatan gratis seharian penuh di Desa Sarah Panyang. Selain kami melakukan pengobatan gratis baik untuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak, kami juga melakukan pemeriksaan ibu hamil," kata Nyoman Indira, seperti dalam keterangan tertulis, Ahad (17/12).
Menurut Nyoman Indira, trauma pada anak yang berkelanjutan bisa berakibat pada kondisi jiwa. Kemudian mereka juga akan lebih mudah takut dan kaget terhadap sesuatu. Hal ini harus segera mulai dibantu menghilangkan rasa takut dan kaget tersebut. Mengingat, anak-anak adalah generasi penting yang akan terus bersekolah dan melanjutkan pembangunan Aceh di masa depan kelak.
Sementara itu Koordinator KPIS wilayah Aceh, Suci Ananda menjelaskan, selain melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada korban, selanjutnya juga melakukan trauma healing kepada anak-anak korban bencana Gempa di Kelurahan Cubo.
Di Cubo terdapat sekitar 70 anak yang senang sekali mengaji dan mereka kehilangan masjid. Sebab Masjid mereka hancur dan roboh akibat Gempa. Maka dari itu KPIS langsung turun untuk menghibur anak-anak yang masih merasakan trauma.
"Jangan sampai mereka kehilangan hak-hak mereka dan tidak mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan, seperti MP ASI, Pembalut, Pakaian bayi, dan sebagainya," ujar Suci.
Aceh merupakan wilayah yang tinggi potensi terjadinya gempa. Hal ini yang menjadi salah satu fokus KPIS akan memperkuat struktur di Aceh sebagai pendampingan kepada anak-anak dan perempuan di kala bencana. KPIS yang berdiri tahun 2015 memang fokus pada kesehatan perempuan dan anak, baik kesehatan fisik, maupun kesehatan jiwa.