Kamis 15 Dec 2016 16:08 WIB

Dua Tahun, Jabar Targetkan 6 Ribu Wirausaha Baru

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Wirausaha/ilustrasi
Wirausaha/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, terus berupaya mencetak wirausahawan baru. Menurut Kepala Disperindag Jabar, Hening Widiatmoko, pihaknya menargetkan di sisa dua tahun kepemimpinan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, bisa mencetak 6.000 wirausahawan.

Sehingga, dapat menggenapi target yang ditetapkan. "Saya optimis target tersebut mampu tercapai. Ini, merupakan bagian dari program pencetakan 100.000 WUB di Jabar," ujar Hening kepada wartawan di acara Gelar Alumni Wirausaha Baru, di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Kamis (15/12).

Hening mengklaim, pihaknya setiap tahun mampu mencetak 3.000 wirausahawan baru. Artinya, dalam tiga tahun pelaksana Disperindag sudah mencetak 9.000 wirausahawan baru yang tersebar di seluruh Jabar dengan berbagai jenis sektor usaha yang digeluti. "Tentunya kami terus berupaya untuk mencetak wirausahawan baru di Jabar terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi," katanya.

Menurut Hening, harus diakui keberadaan wirausahawan baru ini erat korelasinya untuk mendorong perekonomian dan mengoptimalkan potensi wilayah ini. Namun, Hening mengakui untuk lebih menggeliatkan perekonomian langkah ini tidak bisa hanya berhenti pada pencetakan wirausahawan baru. Tapi, perlu pembinaan dan upaya berkelanjutan agar para wirausahawan baru tersebut mampu bertahan dan mengembangkan usahanya. "Sehingga dampak ke masyarakat menjadi lebih luas," katanya.

Berdasarkan pengamatan Disperindag, kata dia, setidaknya ada empat kendala yang kerap menghalangi perkembangan wirausahawan baru. Di antaranya, akses permodalan, kemampuan manajemen yang belum matang, kemampuan membangun jejaring yang belum optimal, serta kesiapan mental.

Sebuah usaha yang baru, kata dia, biasanya masih rentan goncangan. Jadi, sering kali harus jatuh bangun dulu. Oleh karena itu, Ia menilai perlu ada pembinaan lanjutan bagi wirausahawan baru yang telah di cetak.

Salah satu upaya tersebut, kata Hening, adalah dengan menggelar Festival Alumni Wirausaha Baru (WUB) Disperindag. Pada kegiatan tersebut, WUB akan memperoleh pembekalan untuk menguatkan kemampuan manajerial serta untuk memotivasi kembali para wirausahawan tersebut untuk mereplikasi keberhasilan dari pebisnis yang telah sukses. Termasuk, membangun jejaring di antara sesama wirausahawan.

Kegiatan festival alumni WUB ini, kata dia, menghadirkan 1.000 WUB yang telah dicetak Disindag Jabar. Pada kegiatan ini, akan diberikan pembekalan lanjutan dan arahan bagi para wirausahawan dengan menghadirkan berbagai pelayanan konsultasi yang dibutuhkan. Misalnya, mengenai perizinan, persyaratan sertifikat halal, pembuatan HAKI, SNI, perijinan untuk olahan pangan, dan juga hal lainnya yang dibutuhkan wirausaha pemula.

Sementara Ketua Kamar Dagang dan Induatri (Kadin) Jabar, Agung Suryamal Sutisno, pencetakan wirausahawan baru yang dilakukan Jabar selama beberapa tahun terakhir telah berkontribusi positif terhadap geliat perekonomian di Jabar. Namun, peran dari WUB ini masih bisa terus ditingkatkan agar kontribusinya signifikan.

Kadin, kata dia, mendukung langkah pencetakan WUB ini. Ia berharap, wirausaha baru ini bisa terus diintensifkan lagi. Bahkan, melibatkan asosiasi serta himpunan pengusaha,praktisi agar dampak ke perekonomian semakin besar. "Kami sangat mendukung pencetakan wirausaha ini karena negara maju dan besar itu sektor swastanya maju. Indonesia, pengusahanya di bawah 2 persen," katanya.

Agung mencontohkan, negara Cina bisa kuat salah satunya karena wirausaha. Ia berharap, nantinya di Jabar akan lahir wirausaha yang jadi andalan. Ini, diperlukan karena tantangan ke depan untuk perekonomian Indonesia akan lebih besar.

Di tempat yang sama, asisten II Provinsi Jabar bidang Perekonomian Deni Juanda, Pemprov Jabar menargetkan bisa mencetak 1 juta wirausaha baru. Ini, untuk mengejar 2 persen dari jumlah penduduk di Jabar berwirausaha. "Sekarang kan rasio jumlah penduduk dibandingkan pengusaha di Jabar masih 1,3 persen jadi masih jauh di bawah. Kegiatan ini, ikhtiar agar rasio bisa tercapai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement