Selasa 13 Dec 2016 19:54 WIB

Juara Umum Menembak Internasional, TNI AD Semakin Disegani

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
KSAD Jenderal Mulyono.
Foto: Republika/Erik PP
KSAD Jenderal Mulyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Mulyono memuji pencapaian Kontingen Menembak TNI AD yang mampu meraih juara umum di perlombaan menembak tingkat internasional ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-26 di Filipina. Kompetisi menembak ini dilaksanakan sejak 21 November hingga 7 Desember 2016 dengan memperebutkan 45 medali emas, 45 perak, 45 perunggu, dan 15 trofi. Kontingen yang bersaing dalam lomba menembak se-ASEAN ini meliputi Malaysia, Thailand, Indonesia, Singapura, Vietnam, Brunei, Filipina, Laos, Myanmar, dan Kamboja. 

Menurut Mulyono, tekad kuat dan tanggung jawab besar selalu memberi yang terbaik untuk TNI AD dan bangsa Indonesia menunjukkan profesionalisme prajurit. Mulyono mengatakan, dengan raihan tersebut, TNI AD semakin disegani militer negara lain. Meski begitu, ia memberi sedikit catatan lantaran raihan trofi yang didapat kontingen TNI AD menurun dibandingkan tahun lalu. "Walaupun tugas sudah selesai dan prestasi terbaik sudah dipersembahkan, meskipun kita menjadi juara umum, namun perolehan trofi berkurang," ujar Mulyono di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

Mulyono melanjutkan, capain yang dicatat prajuritnya itu semakin melengkapi prestasi yang diperoleh TNI AD di kompetisi menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) pada awal tahun ini. Demi mempertahankan dan merebut prestasi lebih baik, ia menyarankan, dilakukan evaluasi dan kaji ulang untuk menemukan kekurangan kontingen dalam menghadapi kompetisi tahun depan. Dengan menemukan kekurangan sekecil apapun, ia berharap, hal itu dapat menjadi pemicu prestasi terbaik di masa depan.

"Prestasi ini sudah 11 tahun dari tahun 2008 sampai dengan 2014 secara berturut turut selalu kita raih. Dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bahwa pencapaian prestasi ini berbekal dari senjata dan munisi buatan dalam negeri," kata Mulyono.

Tim petembak TNI AD sulit ditandingi oleh petembak AD negara ASEAN lainya setelah memperoleh 21 medali emas, 15 perak, 14 perunggu, dan 6 trofi. Urutan kedua diraih oleh kontingen Thailand dengan perolehan medali 10 emas, 15 perak, 9 perunggu, dan 4 trofi. Sedangkan peringkat ketiga direbut kontingen tuan rumah  dengan perolehan medali 10 emas, 9 perak, 14 perunggu, dan 3 trofi. Kontingen dari Brunei Darusalam meraih dua emas, serta Vietnam dan Myanmar masing-masing hanya mendapatkan satu emas.

Seluruh tim petembak TNI AD  yang diturunkan pada pelaksanaan pertandingan menembak kali ini berjumlah 61 orang, terdiri 37 orang petembak dan 24 orang pendukung, dikomandani oleh Mayor Inf Wimoko dan wakil Komandan Kapten Inf Abraham Pandjahitan dari Kopassus.  Adapun para petembak berasal dari berbagai kesatuan AD, yaitu Kopassus 24 orang, Kostrad 7 orang, Kodam II/Sriwijaya 3 orang, Kodam III/ Siliwangi, Kodam XII/ Mulawarman dan Kodam XVI/Pattimura masing-masing satu orang. Sedangkan materi kelas menembak yang dipertandingkan, yaitu menembak pistol putra dan putri, menembak senapan, Karaben dan senapan otomatis. Petembak TNI AD dalam pertandingan menembak menggunakan senjata dan munisi produk dalam negeri, yaitu PT Pindad. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement