Ahad 11 Dec 2016 23:12 WIB

Grup Air Asia di Indonesia Terbangkan Bantuan Gempa Aceh

Rombongan relawan yang diberangkatkan dengan AirAsia X tipe Airbus A320-200 oleh Grup AirAsia pada Ahad (11/12)
Foto: Dok. AirAsia
Rombongan relawan yang diberangkatkan dengan AirAsia X tipe Airbus A320-200 oleh Grup AirAsia pada Ahad (11/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Air Asia di Indonesia menerbangkan satu armada pesawat Indonesia AirAsia X tipe Airbus A320-200 khusus untuk membantu upaya penyaluran bantuan bagi korban musibah gempa Aceh. Pesawat tersebut terbang dari Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 17:24 WIB, Ahad (11/12).

"Armada pengangkut bantuan korban gempa telah tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh pukul 20.15," ujar CEO Grup AirAsia di Indonesia, Dendy Kurniawan, melalui rilis yang diterima Republika.co.id.

Pesawat Air Asia tersebut membawa lebih dari 40 orang tenaga medis dan relawan. Di samping itu, kurang lebih 4 ton kargo yang terdiri dari peralatan medis, obat-obatan, pakaian, bahan makanan, air mineral, tenda, dan perlengkapan ibadah juga ikut diangkut. “Sebagai maskapai Indonesia, kami merasa terhormat dapat ambil bagian dalam misi kemanusiaan untuk membantu sesama," jelas Dendy. 

Grup AirAsia, menurut Dendy, mendedikasikan penerbangan khusus tersebut sebagai sebagian upaya untuk mendukung pemerintah dalam menyalurkan bantuan bagi saudara sebangsa yang terdampak musibah gempa di Aceh. "Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terwujudnya penerbangan khusus ini terutama Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Angkasa Pura II, AirNav Indonesia, PT Angkasa Pura Sarana, PT Unex Inti Indonesia, dan para Allstars (staf AirAsia).”

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengapresiasi andil Grup Air Asia dalam membantu transportasi relawan dan logistik untuk korban gempa Aceh. “Saya menyampaikan penghargaan kepada seluruh komunitas transportasi yang cepat tanggap dalam membantu menyediakan transportasi kemanusiaan untuk korban gempa Aceh. Tentu ini semua berkat kerja sama dengan seluruh elemen dalam misi kemanusiaan di Aceh,” ujarnya.

Grup Air Asia di Indonesia sebelumnya juga telah beberapa kali terlibat dalam misi kemanusiaan dalam rangka mendukung program pemerintah, di antaranya pemulangan warga negara Indonesia yang terjebak konflik perang di Yaman. Demikian juga denganwarga negara Indonesia yang menjadi korban penipuan agen perjalanan haji yang ditampung di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Filipina.

Pada Rabu (7/12) lalu, gempa berkekuatan 6,5 skala Richter mengguncang Aceh sekitar pukul 05.03 WIB. Berdasarkan data yang dihimpun dari BNPB, pusat gempa Aceh berada pada 18 kilometer sebelah Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya. Kedalaman titik gempa terletak pada 10 kilometer di bawah permukaan tanah. 

BPBD mencatat sebanyak 43 ribu korban gempa mengungsi akibat gempa. Mereka menempati 45 posko pengungsian yang tersebar di seluruh Kabupaten Pidie Jaya.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan gempa susulan diperkirakan tetap akan terjadi hingga sepekan pasca goncangan gempa utama. Proses pelepasan energi yang masih berlangsung pada lempeng sesar di sekitar lokasi pusat gempa menjadi penyebab fenomena tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement