Jumat 09 Dec 2016 05:49 WIB

Pengungsi Pidie Mulai Terjangkit Penyakit Pascagempa

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
 Warga mengambil sisa barang saat evakuasi korban di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga mengambil sisa barang saat evakuasi korban di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Korban gempa bumi yang tinggal di kamp pengungsian Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, saat ini mulai kekurangan air. Kondisi itu pun membuat para pengungsi diserang penyakit gatal-gatal.

Koordinator Pos Kesehatan Pidie Jaya, Eddye Azwar mengatakan, ada berbagai penyakit yang kini menjangkiti para pengungsi, yaitu sakit perut, diare, ISPA atau gangguan pernapasan, termasuk penyakit gatal-gatal tersebut.

"Dan sekarang sudah mulai penyakit gatal-gatal karena memang akses air sekarang agak terganggu gitu, kurang. Kebutuhan air di kamp pengungsian itu kurang, sehingga kebutuhan air untuk satu orang terasa kurang," ujar Eddye saat ditemui Republika.co.id di Pos Kesehatan RSUD Pidie Jaya, Jumat (9/12) dini hari.

Menurut dia, perihal kekurangan air tersebut perlu untuk menjadi perhatian bersama, sehingga para pengungsi dapat terlayani dengan baik dan aman dari penyakit. "Dan ini sudah kita sampaikan juga, artinya ini perlu diantisapisasi karena  mengingat mungkin air merupakan kebutuhan yang sangat penting," ucap dia.

Ia mengatakan, untuk memantau kesehatan para pengungsi di kamp pengungsian pihaknnya menerjunkan 30 orang tim kesehatan. "Kita tadi sudah bentuk tim gizi, dan lain-lain, tadi sudah bergerak untuk mencari tahu masalah apa yang berada di kamp pengungsian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement