REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya melaporkan 25 korban tewas dan ratusan luka-luka.
Informasi Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf menyebutkan, korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh. "Data sementara yang diterima, 25 korban meninggal dunia dan ratusan korban lainnya mengalami luka-luka serius. Korban kebanyakan akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata Manaf di Banda Aceh, Rabu (7/12).
Selain korban, Manaf menyebutkan BPBD Kabupaten Pidie Jaya juga mencatat 98 rumah toko ambruk akibat goncangan gempa kuat menjelang shalat subuh Rabu tersebut. "Kawasan terparah akibat gempa di Meureudu, ibu kota kabupaten, dan Ulee Gle. Banyak korban di dua daerah itu tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko," katanya.
Saat ini, kata dia, BPBB didukung TNI/Polri masih mengevakuasi korban yang berada di reruntuhan bangunan. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan korban bertambah, mengingat banyaknya bangunan yang roboh.
Sementara itu, dilaporkan RSUD Sigli banyak menerima korban luka-luka. Informasi dari rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Pidie tersebut, semua ambulans dikerahkan ke lokasi gempa.