REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Soedarmo memerintakan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) turun langsung ke lokasi bencana gempa di Pidie Jaya untuk menangani korban gempa.
"Kepada SKPA terkait, segera turun ke lokasi bencana dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk penanganan lebih lanjut," katanya di Banda Aceh, Rabu (7/12).
Gempa 6,4 skala Richter (SR) terjadi, Rabu, pukul 05.03 WIB. Pusat gempa di Kabupaten Pidie Jaya. Laporan sementara, 25 orang meninggal dunia dan banyak bangunan hancur. Soedarmo meminta Dinas Cipta Karya, Bina Marga, BPBA, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan semua instansi terkait lainnya segera mengirimkan timnya dan mendata semua kerusakan dan kebutuhan para korban, sehingga penanganan bisa segera dilakukan.
Selain itu, Plt Gubernur Aceh itu juga memerintahkan evakuasi semua korban dan segera menyalurkan bantuan serta mendirikan posko pendataan dan penampungan sementara yang lengkap dengan fasilitas dapur umum.
Soedarmo mengimbau masyarakat tidak panik. Namun masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap potensi gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja. Soedarmo menyatakan, Pemerintah Aceh sedang menetapkan musibah gempa bumi tersebut dengan status darurat provinsi yang penanganannya harus segera dilakukan.
Plt Gubernur Aceh itu juga menyatakan akan mendatangi lokasi bencana setelah menerima dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari presiden. Atas nama Pemerintah Aceh, Plt Gubernur Aceh Soedarmo menyatakan berbelasungkawa. Kepada korban dan keluarga, diharapkan untuk tetap tabah menghadabi musibah tersebut.
"Hari ini juga saya akan berkunjung ke lokasi bencana. Semua instansi diharapkan segera menangani para korban. Obati yang luka, dan tangani semua kerusakan di lapangan," ujar Soedarmo.