Jumat 02 Dec 2016 13:23 WIB

'Jumlah Makmum Shalat Jumat di Aksi 212 Lebih Banyak Dibanding Saat Musim Haji'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Peserta aksi damai basah kuyup saat mendengarkan ceramah Shalat Jumat.
Foto: Republika/Elba Damhuri
Peserta aksi damai basah kuyup saat mendengarkan ceramah Shalat Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah peserta aksi damai 212 pada Jumat (2/12) diperkirakan mencapai sekitar 3 juta orang. Mereka tumpah ruah di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta, hingga sebagian peserta terpaksa menunaikan shalat Jumat di area luar lapangan Monas seperti area Gambir dan Tugu Tani.

"Jumlah makmum sebanyak itu mengalahkan jumlah makmum pada Shalat Jumat di musim haji," ujar alumnus Universitas Al Azhar Cairo, Mesir, Dr. Fahmi Salim, Jumat (2/12).

Kegiatan kali ini merupakan lanjutan dari Aksi Bela Islam II pada 4 November dan Aksi Bela Islam I pada 14 Oktober. Jumlahnya diperkirakan lebih besar dari jumlah peserta aksi damai 4 November (Aksi 411).

Berdasarkan perhitungan lewat aplikasi Google Earth, massa aksi 411 berjumlah 2,2 juta orang. Jumlah aksi damai 212 diperkirakan dua kali lipat dari jumlah aksi 411. Jumlah tersebut melebihi jumlah shalat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, ketika musim haji yang sekitar 2 jutaan orang.

Sementara Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Habib Rizieq Shihab, kembali mengingatkan tujuan pelaksanaan aksi damai tersebut. "Tujuan kami tetap sama, agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai penista agama ditangkap secepatnya," ujar Habib Rizieq. Karena, katanya, Ahok lah yang sebenarnya mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ucapannya.

Dia pun menegaskan aksi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017 seperti tudingan sebagian kalangan. Pada aksi kali ini, semangat umat Islam dari luar Jakarta semakin kuat.

Mereka tak menyerah untuk datang ke ibu kota meski tak ada kendaraan. Misalnya 3.000 peserta aksi dari Ciamis, Jawa Barat, yang melakukan long march. "Mereka menginspirasi banyak orang di sepanjang perjalanan," katanya.

Kini, banyak jamaah dari Jabotabek yang mengikuti cara mereka dengan berbondong-bondong berjalan kaki menuju Monas untuk menunjukkan kecintaan kepada Islam sekaligus kepada Ibu Pertiwi. Mereka siap mempertahankan setiap jengkalnya dari ancaman perpecahan yang ditebar oleh pihak-pihak yang merusak keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama yang selama ini sudah terjalin indah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement