Ahad 27 Nov 2016 20:26 WIB

Butuh Pengerukan Massal untuk Sungai di Tasikmalaya

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Normalisasi Sungai Pesanggrahan
Foto: Republika/Rachmawati
Normalisasi Sungai Pesanggrahan

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA -- Komunitas penggiat lingkungan Riverside Clean Day menekankan diperlukannya pengerukan massal semua sungai di Kota Tasik. Hal itu menyusul terjadinya genangan air dengan ketinggian bervariasi pada Sabtu, (27/11) setelah diguyur hujan sejak pukul 15.00-17.00 WIB.

Ketua Riverside Clean Day Jebug Alzabar mengatakan penyebab banjir di Tasik dikarenakan buruknya saluran drainase dan pendangkalan sungai. Sehingga ia menawarkan opsi pengerukan sungai agar banjir di kemudian hari dapat dihindari. Sebab, berdasarkan pengakuannya, selama menelusuri sungai-sungai di Tasik, pendangkalannya beragam dari sekitar beberapa sentimeter hingga hampir setinggi lutut.

"Intinya sungai-sungai di Kota Tasikmalaya harus ada pengerukan massal secara gotong royong atau secara kebijakan instansi terkait yang berhubungan sungai," katanya pada Republika, Ahad (27/11).

Ia mengatakan pernah melakukan pengerukan sungai secara bergotong royong di beberapa titik sungai. Hasilnya, tumpukan sampah amat bervariasi dari mulai sampah plastik, pasir hingga stereofoam. Selain itu, ia menyayangkan pembangunan infrastruktur yang malah menutup akses saluran air.

"Karena drainase banyak yang ditutup beton begitu pun sungai-sungai juga tertutup bangunan-bangunan yah konsekuensinya pasti banjirlah," ujarnya. 

Sebagai solusi, ia juga ingin supaya pemimpin punya ketegasan dalam menindak pembuang sampah sembarangan. Ia menawarkan pilihan agar dari unsur Camat hingga RT tidak memproses KTP warga yang terbukti buang sampah sembarangan. Dengan begitu, ia berharap ada efek jera bagi para pembuang sampah sembarangan yang akan kesulitan karena tak mempunyai KTP.

"Kalau lebih ke telunjuk (pemimpin) lebih kuat dari atas, kan ada RT, RW . Mereka seharusnya ada ultimatum ketegasan, anda (warga) mau KTP?saya urus tapi anda harus jaga lingkungan," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement