Ahad 27 Nov 2016 16:26 WIB

Dalam Tempo Dua Bulan, Elektabilitas Ahok Tinggal Tersisa 22 Persen

Rep: Ali Mansyur/ Red: Budi Raharjo
Pejalan kaki melintas di baliho sosialisasi Pilgub DKI yang dipasang di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Pejalan kaki melintas di baliho sosialisasi Pilgub DKI yang dipasang di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat merosot tajam. Hanya dalam tempo dua bulan, elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan pejawat itu turun dari sekitar 41 persen menjadi tinggal 22 persen, merosot sekitar 19 persen.

Fenomena itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Poltracking pada September lalu dan November ini. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Poltracking pada 7-17 November 2016, elektabilitas Ahok-Djarot sudah dilewati pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang mendapatkan 27,92 persen.

Padahal, pada September lalu, pasangan Agus-Sylvi belum masuk dalam radar survei Poltracking karena namanya belum dimunculkan oleh partai yang mengusungnya. Karena itu pula, Poltacking menyebut elektabilitas yang diraih Agus-Sylvi beranjak dari angka nol persen.

Dengan menggunakan metode stage random sampling, Poltracking melakukan survei yang diikuti oleh 1.200 responden. Adapun margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Berikut tingkat elektabilitas ketiga paslon hasil survei terbaru Poltracking, Agus-Sylvi 27,92 persen, Ahok-Djarot 22 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga S Uno 20,42 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement