Sabtu 26 Nov 2016 20:34 WIB

Masyarakat Diminta tak Mudah Terprovokasi Pesan dari Media Sosial

Red: Nur Aini
Media sosial
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pakar media sosial Nukman Luthfie mengimbau masyarakat agar tidak gampang terprovokasi pesan maupun berita yang disampaikan melalui media sosial, terlebih yang mengajak pada perbuatan melanggar hukum.

Nukman mengatakan perang opini di dunia maya terkait kasus dugaan penistaan agama oleh calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang sangat keras. "Hal inilah yang dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk terus memanaskan suasana. Tujuannya mengadu domba bangsa Indonesia dengan isu-isu agama yang memang sangat sensitif," kata dia dalam siaran pers, Sabtu (26/11)

Ia mengatakan, internet (dunia maya) menjadi instrumen penting dalam melakukan propaganda di era komunikasi digital sekarang ini. Terjadinya demo besar 4 November lalu dan rencana demo susulan pada 2 Desember juga disebarkan melalui dunia maya secara masif. Kondisi itulah, kata Nukman, yang sangat mungkin akan disusupi oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau sampai kelompok radikal yang memainkan peran, itu bisa berbahaya. Masyarakat yang tidak mengerti asal-usul ajakan dan akar permasalahan bisa terpengaruh. Untuk itu? masyarakat yang harus cerdas dan jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi ajakan kekerasan dan melawan hukum negara," katanya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh komponen bangsa penggiat media dan media sosial bersikap bijaksana dan menggunakan kepala dingin dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi melalui dunia maya. Ia mengajak para penggiat dunia maya untuk menyebarkan tulisan, gambar, video, dan meme yang mengajak masyarakat untuk menyebarkan kedamaian di dunia maya, khususnya media sosial.

Baca juga: Khofifah Nilai Masyarakat Perlu Edukasi untuk Saring Informasi Medsos

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement