Kamis 24 Nov 2016 16:11 WIB

Panglima TNI: 70 Persen Konflik di Dunia karena Energi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Energi Terbarukan - Lampung
Energi Terbarukan - Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertambahnya penduduk bumi, saat ini, membuat kebutuhan terhadap energi meningkat. Padahal, di sisi lain, cadangan minyak bumi terus mengalami penurunan hingga habis.

"Energi fosil habis lalu akan tergantikan dengan energi hayati. Ini membutuhkan lahan besar, dan di Asia, Indonesia memiliki potensi vegetasi terbesar," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kamis (24/11).

Hal itu dia sampaikan di hadapan para gubernur se-Indonesia dalam agenda rapat koordinasi seluruh gubernur di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (24/11), mengakut kondisi Indonesia dan global saat ini.

Dalam pemaparan awal, Gatot menjelaskan tentang jumlah penduduk dunia yang saat ini jauh melebihi kapasitas tampung bumi yakni sebesar 4 miliar jiwa. Sedangkan, total jumlah penduduk bumi saat ini sudah mencapai sekitar 7 miliar jiwa. "Dengan bertambahanya penduduk bumi itu, maka membuat kebutuhan terhadap energi terus meningkat," ujarnya.

Dikatakan Gatot, bahwa 70 persen konflik yang terjadi di dunia ini karena berkaitan dengan kebutuhan energi. Konflik yang terjadi tentu dapat menghacurkan tatanan masyarakat sehingga menyebabkan adanya kompetisi global.

"Konflik bukan karena agama atau ideologi, 70 persen karena berlatar belakang energi sebetulnya. Ini kebutuhan manusia. Dan, hancurnya tatanan masyarakat menyebabkan kompetisi global," ujar dia.

Ketika energi fosil berkurang, energi hayati akan menjadi andalan. Energi hayati ini jelas tidak akan terlepas dari tumbuh-tumbuhan. Maka, Indonesia sebagai salah satu negara ekuator, lanjut Gatot, tentu menjadi perhatian bagi negara yang bukan termasuk ekuator.

Tumbuhan akasia, di Indonesia hanya perlu waktu enam tahun untuk tumbuh sedangkan di Eropa butuh 12 tahun. "Kualitas yang 12 tahun ini pun masih kalah dengan Indonesia yang hanya perlu waktu 6 tahun," ujar dia.

Diperkirakan, kata Gatot, total penduduk bumi pada 2043 yakni 12,3 miliar jiwa. Dari total itu, sebanyak 9,8 miliar jiwanya berada di negara-negara non ekuator dan sisanya, 2,5 miliar jiwa berada di negara ekuator, termasuk Indonesia. Saat itulah, terjadi kompetisi antara negara ekuator dengan non ekuator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement