Selasa 22 Nov 2016 05:40 WIB

Disindir Megawati karena tak Dukung Ahok, Ini Jawaban PKB

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Abdul Kadir Kading
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Abdul Kadir Kading

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding menanggapi sindiran Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Megawati Soekarnoputri yang menyindir tiga partai politik pendukung Pemerintah Jokowi-JK, yang berbeda dukungan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Karding mengatakan, dukungan PKB kepada pasangan calon Gubernur dan calon wakil Gubernur DKI Jakarta merupakan hak dari PKB. Karena itu, Menurut dia, hal itu tidak baik bila dikaitkan, karena dukungan dan kesepakatan kolisi PKB dengan pemerintah tidak menyangkut soal Pilkada DKI Jakarta.

"Ya, kan partai punya haknya masing-masing. Jadi semua partai punya hak masing-masing ya. Jadi itu memang tidak masuk dalam kesepakatan koalisi di pemerintahan," ujar Karding saat menghadiri acara Silaturrahmi IKA PMII di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (21/11) malam.

Anggota DPR dari fraksi PKB tersebut menegaskan bahwa koalisi PKB adalah untuk mendukung pemerintah Presiden Joko Widodo dan wakil Presiden Jusuf Kalla. "Koalisi kita adalah mendukung pak Jokowi dan pak JK," ucap Karding.

Karding menjelaskan, perbedaan dukungan di Pilkada menjadi hal yang biasa dalam dunia perpolitikan. Bahkan, kata dia, di beberapa Pilkada di daerah lainnya juga ada PKB yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

"Berapa banyak di daerah itu kita enggak bareng PDIP, enggak bareng. Ada teman-teman PDIP ngambil penuh baik itu Bupati maupun wakilnya. PKB juga ada ngambil," kata dia.

Selain itu, menurut Karding, pada dasarnya maksud dari ketua umum DPP PDI Perjuangan tidak terlalu menyinggung soal Pilkada DKI. Namun, kata dia, hal itu tak lebih hanya sebagai ungkapan keprihatinan putri presiden pertama Indonesia tersebut.

"Seingat saya tidak ada bicara soal itu. Sehingga saya kira itu hanya keprihatinan beliau (Megawati) saja. Ke depan bisa nggak kira-kira koalisinya bukan hanya terbatas di situ tetapi juga (sampai ke daerah) kira-kira begitu (maksudnya). Jadi kita sambut aja," jelas Karding.

Sebelumnya, diketahui Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (21/11)

Pada kesempatan itu, Presiden Indonesia kelima tersebut sempat menyindir terkait tiga partai politik pendukung Pemerintah Jokowi-JK, yang berbeda dukungan di Pilkada DKI 2017. Menurut Megawati, sebelum pendaftaran Pilgub DKI, dirinya sudah mengingatkan tiga partai tersebut agar mendukung calon yang sama. 

"Beberapa waktu lalu saya sudah mengatakan, sebaiknya kalau sudah bersatu dalam sebuah penguatan di pemerintahan ya seharusnya juga di dalam Pilkada yang ada kita bisa bersama-sama," kata Mega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement