Sabtu 19 Nov 2016 19:36 WIB

Kapolri: Situasi Keamanan Negara Cukup Baik

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri)tiba untuk memberikan pernyataan kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri)tiba untuk memberikan pernyataan kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjamin situasi keamanan negara cukup baik. Kapolri meminta masyarakat hendaknya tidak mudah terprovokasi isu penarikan uang secara besar-besaran di Ibukota Jakarta yang merupakan ajakan melalui media sosial.

"Gerakan rush money adalah kabar tidak benar (hoax). Pelakunya ingin mengganggu stabilitas ekonomi negara agar terjadi kekacauan," katanya kepada pers setelah Dialog Kebangsaan di Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (19/11).

Untuk itu, Kapolri mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh ajakan hoax tersebut. Kapolri mengaku telah memerintahkan Tim Cyber Crime untuk melacak dan menangkap pelaku yang menyebabkan isu rush money itu.

Selaku Kapolri, ia menjamin situasi keamanan negara saat ini cukup baik. "Saya sudah menggelar rapat bersama Panglima TNI pada Jumat (18/11) sekaligus memastikan bahwa situasi kemanan negara masih cukup baik. Kalau ada aksi demonstrasi itu biasa," ucapnya.

Yang terpenting, Kapolri mengimbau masyarakat jangan ikut terpengaruh, khususnya terhadap isu rush money yang belakangan menyebar melalui media sosial. "Saat ini jangan dulu lah. Nanti lari pelakunya. Kalau sudah tertangkap nanti pasti kami ungkap identitasnya," ucap Kapolri saat didesak wartawan terkait identitas pelaku penyebar isu itu.

Selain dialog kebangsaan di Gedung DPRD Jatim, Kapolri juga menghadiri kegiatan bakti sosial pengobatan kepada warga di lapangan Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam dialog kebangsaan itu, Kapolri memaparkan rencana membentuk tim khusus untuk meredam potensi konflik yang melibatkan TNI, Polri, instansi pemerintah, dan tokoh masyarakat dari FKUB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement