Senin 14 Nov 2016 18:06 WIB

PMKRI: Kasus Ahok Menguras Energi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo didampingi jajaran menteri kabinet menggelar konferensi pers terkait Aksi Damai 4 November di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo didampingi jajaran menteri kabinet menggelar konferensi pers terkait Aksi Damai 4 November di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Angelo Wake Kako ikut angkat bicara terkait kondisi berbangsa yang semakin memanas belakangan ini. Menurutnya kasus dugaan penghinaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini telah menguras energi. Ia meminta sejumlah pihak seharusnya menyelesaikan tanpa merusak nilai berbangsa dan bernegara.

"Pada prinsipnya kalau tuntutan ini berjalan tertib tidak ada masalah. Semua harus sadar ruang mana yang boleh dimasuki dan ruang mana yang tidak boleh dimasuki, harus disadari bersama. Itu dulu yang harus disadari semua elemen bangsa," kata Angelo dalam diskusi antargerakan mahasiswa kelompok Cipayung di PP Muhammadiyah, Senin (14/11).

Secara pribadi, ia memandang ada pergeseran yang luar biasa dari awal permasalahan kasus Ahok ini. Menurutnya, kini kasus ini sampai pada hal hal yang berbau SARA. Terkait aksi 411, menurutnya, itu hal yang wajar.

"Jadi itu hal yang lumrah, orang berjuang karena merasa dirugikan," kata dia.

Terlepas apapun hasil proses hukum Ahok nanti, Ia berharap aparat kepolisian harus menjawab rasa keadilan masyarakat, walaupun ada rasa di masyarakat proses penegakan hukum masih jauh dari harapan. Tapi ia melihat ada harapan besar dari umat Islam agar keadilan hukum ini berjalan dengan rasa keadilan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement