Jumat 11 Nov 2016 00:04 WIB

Survei LSI, Djarot: Elektabilitas Mau Turun atau Naik Terserah

Calon Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbincang Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana umum (PPSU) saat melakukan kampanye blusukan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbincang Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana umum (PPSU) saat melakukan kampanye blusukan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak mempermasalahkan hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang mengatakan elektabilitas pasangan Ahok-Djarot terus mengalami penurunan.

"Kami tidak memikirkan elektabilitas, silahkan saja ada survei turun atau naik, terserah," tegasnya di Kota Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11).

Djarot mengaku saat ini dirinya dan Ahok lebih fokus untuk terus melakukan blusukan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Hal itu dilakukannya sebagai bekal sebelum aktif lagi menjabat menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, 11 Februari 2017.

Pihaknya sebenarnya juga menyayangkan sikap kelompok masyarakat yang melakukan penolakan saat kunjungan rombongannya untuk berkampanye. Ia menegaskan, dalam pilkada berhak kemana pun, termasuk ketika ada penolakan bisa dilaporkan ke ranah pidana, karena menghalang-halanngi kandidat masuk ke wilayah tertentu, padahal masyarakat mau menerimanya.

Terlebih lagi, kata di, alasan yang diberikan oleh sekelompok orang itu tidak jelas. Ia pun meminta agar semua bisa dewasa dalam berdemokrasi.

"Beberapa kantong suara PDI Perjuangan dikunjungi kandidat tertentu diterima dengan baik dan ini bukti kedewasaan kita. Warga diberikan kebebasan, dan mari ditunjukkan, nanti tanggal 15 Februari siapa yang dipercaya rakyat Jakarta," jelasnya.

Kendati saat ini Ahok ada masalah dengan hukum, Djarot mengaku tetap optimistis. Menurutnya, masyarakat Jakarta sudah cerdas dan dewasa serta mereka bisa menilai, melihat kinerja, komitmen untuk terus membangun Jakarta, memberantasa korupsi, memperhatikan pendidikan.

Ia mengatakan, masyarakat senang dengan kunjungan Ahok dan dirinya. Dalam dialog yang dilakukan, mereka ingin agar beragam program dijalankan, sungai bersih, transportasi lebih baik.

Dia pun meminta semua pihak berbesar hati dan lapang dada terkait dengan proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian. Ia berharap, semuanya lapang dada dengan keputusan yang diberikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru. Dari survei itu diketahui elektabilitas pejawat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengalami penurunan setiap bulannya. Saat ini, pada bulan November 2016, elektabilitas Ahok sudah di bawah 30 persen, yaitu di angka 24,6 persen.

Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pada bulan Maret 2016 elektabilitas Ahok berada pada angka 59,3 persen, pada bulan Juli turun menjadi 49 persen, dan kembali turun pada Oktober sebesar 31,4 persen.

"Kasus dugaan penistaan agama (kasus Al Maidah) adalah salah satu faktor utama turunnya suara Ahok di November 2016," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby, dalam konferensi persnya, Kamis (10/11).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement