REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Para TKI memiliki peran besar dalam mendukung perekonomian NTB. Berdasarkan data kuantitatif, rata-rata remitansi TKI ke NTB per tahun sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar melalui perbankan
"Remitansi yang melalui sistem perbankan sekitar sepertiga dari keseluruhan uang yang masuk. Jadi kalau Rp 800 miliar dikalikan tiga, sekitar Rp 2,4 triliun. Itulah kontribusi TKI untuk daerah dalam satu tahunnya," ujar Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dalam rapat koordinasi layanan tata kelola TKI bersih dan bebas calo di kantor Pemprov NTB, Mataram, Selasa (8/11).
Apabila dikomparasikan dengan APBD murni NTB 2016 yang sebesar Rp 3,576 triliun, dana remitansi lebih dari 50 persen. Pun jika dibandingkan dengan APBD Kabupaten/Kota di NTB, kemungkinan ada yang jumlah dibawah dana remitansi TKI. "Secara kuantitatif, uang yang masuk ke NTB dari saudara-saudara kita yang bekerja di luar negeri cukup besar," paparnya.
Dia berpandangan, apabila uang remintansi TKI masuk ke sektor produktif dan konsumtif akan berkontribusi lebih besar untuk menggerakkan perekonomian. Pasalnya, pertama ekonomi NTB terus mengundang decak kagum baik 2015 hingga triwulan ketiga tahun ink yang tercatat sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia dengan 7,64 persen.
"Oleh karena itu, kita harus benar-benar serius dan benar-benar memberikan fasilitas yang terbaik bagi saudara-saudara kita," katanya menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
