Selasa 08 Nov 2016 09:23 WIB

Mendapat Pujian Warganet, Ini Sosok Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: ist
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Nama Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi perbincangan di duni maya saat ini mengingat sikap dan pernyatannya yang dianggap bijak terhadap demonstran 4 November.

Dalam wawancara di salah satu program televisi nasional, Gatot meminta semua pihak berpikiran positif bahwa yang melaksanakan demo adalah saudara setanah terakhir. Mereka ingin menyampaikan aspirasinya. 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga sempat berdialog dengan beberapa Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia.   “Saya sebagai umat Islam tahu betul bahwasanya saudara-saudara Muslim saya yang melaksanakan demo kemarin adalah orang-orang baik yang berangkat dari masjid-masjid untuk menyampaikan aspirasinya,” kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id  beberapa waktu lalu.

Tak sedikit warganet yang memuji sikap Gatot. Lantas siapakah Gatot dan bagaimana ia meniti karirnya?

Gatot secara resmi menjadi Panglima TNI sejak 8 Juli 2015. Ia menggantikan Jenderal Moeldoko. Sebelumnya Gatot ditunjuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30.

Ia ditunjuk Presiden SBY saat itu sebagai KSAD untuk menggantikan Jenderal Budiman. Ia sebelumnya juga pernah berada di posisi Pangkostrad.

Seperti dikutip TNI.mil.id, Letjen TNI Gatot Nurmantyo merupakan perwira lulusan Akabri tahun 1982. Lahir di Tegal Jawa Tengah  pada 13 Maret 1960 dan menikah dengan Enny Trimurti serta dikaruniai tiga orang anak. 

Sebelum menjabat sebagai Kasad, Letjen TNI Gatot Nurmantyo pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya kemudian Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD, dan terakhir sebagai Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat  (Pangkostrad).

Selain itu, Gatot juga merupakan Ketua Umum PB FORKI periode 2014-2018.

Baca juga, Panglima TNI Apresiasi Peran Ulama pada Aksi Damai 4 November.

Dalam pesannya ke jajaran TNI kemarin, Panglima TNI mengingatkan pesan Bung Karno.

Bung Karno pernah mengatakan, perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.

"Seluruh komponen bangsa harus mengerti dan memahami terhadap situasi ancaman global serta bersatu mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement