REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua Wakil Ketua DPR yakni Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan menghadiri demonstrasi damai masyarakat pada Jumat sebagai bentuk menjalankan fungsi pengawasan dan undangan beberapa pihak kepada keduanya.
"Kami ingin ikut bersama dalam aksi ini, mudah-mudahan bisa dilalui dengan lancar dan hasilnya positif bagi bangsa Indonesia," kata Fahri Hamzah di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Jumat (4/11)
Fahri mengatakan, kehadirannya dalam aksi damai itu untuk menunjukkan kedekatan kepada rakyat dan tugas anggota DPR secara umum adalah memenuhi undangan masyarakat. Dia menegaskan, aksi damai itu harus dimaknai sebagai peristiwa penting sehingga tidak boleh ada satu pihak pun yang membajak aksi tersebut secara sepihak.
"Masyarakat berkumpul untuk menyatakan pendapat secara damai dan itu adalah keseharian dari bangsa yang demokratis," ujarnya.
Fahri mengatakan aksi itu menunjukkan ada ketidaksetujuan kepada pemerintah yang tidak tersalurkan melalui jalur-jalur formil sehingga masyarakat mengambil jalan untuk demonstrasi secara damai. Pemerintah, menurut dia, harus mendengar aspirasi masyarakat bahwa ada pihak yang dilaporkan ke penegak hukum karena dugaan penistaan agama atau kitab suci lalu mendapatkan perhatian besar karena menyangkut perasaan keadilan bagi kelompok masyarakat.
"Mudah-mudahan setelah itu ada dialektika positif bagi penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik," katanya.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan aksi damai ini merupakan demonstrasi terbesar tahun ini karena datang dari seluruh Indonesia. Dia menegaskan, DPR adalah rumah rakyat dan merupakan lembaga yang mewakili rakyat sehingga atasan DPR adalah rakyat bukan Ketua DPR.
"Apakah keikutsertaan kami bersifat pribadi atau tidak, silahkan nilai. Kami diundang dan dalam fungsi pengawasan," katanya.
Fadli menegaskan, aspirasi rakyat harus diperjuangkan tentunya dalam koridor tugas-tugas DPR salah satunya fungsi pengawasan.