Rabu 02 Nov 2016 12:21 WIB

Jokowi Dinilai Ingin Tekan Kasus Ahok

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Esthi Maharani
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dua hari terakhir telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kemudian, Jokowi juga melakukan pertemuan dengan tokoh ormas dari MUI, PBNU dan Muhammadiyah.

Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai safari politik yang dilakukan Jokowi sangat dekat kaitannya dengan demo 4 November terkait dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

"Itu bagian dari upaya Jokowi menekan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Ray, di Jakarta, Rabu (2/11).

Kendati demikian, menurut Ray, belum bisa dipastikan apakah silaturrahmi yang dilakukan Jokowi akan efektif. Hal tersebut hanya akan bisa dilihat pada 4 November nanti. Itu artinya, kata Ray, 4 November nanti akan menjadi ujian kewibawaan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Demonstrasi nanti akan menjadi tolak ukur kewibawaan Jokowi dalam menemukan titik temu politik.

Seperti diketahui, demo 4 November terkait kasus dugaan penistaan agama Ahok akan dilakukan besar-besaran. Peserta demo tidak hanya dari Jakarta namun dari seluruh Indonesia.

Aparat keamanan mulai melakukan persiapan pengamanan. Bantuan personel dari berbagai Poldi Indonesia diperbantukan ke Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement